Jayapura, Anggrekpapua– Cerpenis muda Papua asal Mee pago Emanuel Magai tampil sebagai pemateri dalam workshop jurnalistik yang digelar Rumpun Pelajar mahasiswa-mahasiwi!Siriwo,mapia,piyaiye,wangggar,topo(RPM-SIMAPITOWA) melalui biro media dan pers pada sabtu (19/10/2024).
Diesela-sela kegiatan tersebut emanuel magai kepada wartawan mengatakan dirinya bergabung atau mulai menulis karena keresahan hati, sisi lain dia juga melihat kondisi terhadap anak muda papua yang jarang menulis.
”Kenapa saya turun didunia sastra pertama itu karena keresahan hati saya sendiri,ketika saya melihat perkembangan kemudia ketika melihat keinginan anak mudah papua terlebih khususnya kita diSIMAPITOWA ini jarang ada orang yang terlibat dalam menulis sastra bahkan jurnalis juga masih sedikit” ujarnya emanuel magai kepada media anggrek saaat diwawancarai pada 19/10/2024).
Tidak hanya itu emanuel magai juga merupakan mantan jenderal sekertaris RPM-SIMAPITOWA dijayapura itu juga bercerita dirinya mulai menulis ingin memperlihatkan dan bercerita tentang ketidak adilan yang terjadi dipapua kepada orang diluar sana.
“Motivasi saya gabung itu yang pertama saya ingin sekalih menceritakan sesuatu masalah tapi itu dengan cerita yang menarik,kemudian yang kedua itu menyampaikan isi hati saya terhadap kekerasan yang terjadi,masalah sosial,konflik,hal-hal yang terjadi ini saya mau ceritakan dalam bentuk sastra bentuk yang menghibur,bentuk yang lebih menarik perhtian orang atau orang itu terlibat didalamnya, ”Ungkapnya Magai
Penulis buku kalung harapan itu berharap agar melalui kegiatan ini satu atau dua mahasiswa bisa mengikuti jejak beberapa senior yaitu menjadi jurnalis ataupun menjadi seorang penulis.
“Semoga dari kegiatan ini bisa kita lahirkan adik-adik yang mengikuti jejak baik itu menjadi bagian dari jurnalis kemudian ada yang lari ke sastra supaya kita bukan bicara hanya satu sisi saja tetapi dari semua sisi” harapnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada biro media dan pers atas kerja kerasnya bisa mengaadakan kegiatan ini workshop ini sampai sudah menargetkan untuk membuat buku.
“Buku dari kegiatan ini sangat penting karena itu akan mendorong kita punya literasi diwilatah mapia itu” pungkasnya. (*)
