Nabire Anggrek papua– Sukses tiga mahasiswa asal Kampung Unito, Distrik Sukiki Selatan, Kabupaten Dogiyai, telah menjadi inspirasi bagi masyarakat setempat.
Keberhasilan Agustustinus Kegou, Yoseph Bunapa, dan Irene Semu yang baru saja diwisuda dari Universitas Wiyata Bakti Madala (Uswim) Nabire sepekan lalu, menyulut semangat baru dalam mementingkan pendidikan.
Edmondus Semu, Kepala Suku Distrik Sukiki Selatan, mengungkapkan rasa bangga dan haru atas pencapaian ketiga pemuda-pemudi tersebut.
“Ini bisa memotivasi anak-anak Unito dan orang tua mereka untuk memprioritaskan pendidikan di atas hal lain,” ujarnya saat ditemui media Anggrek Papua.com pada Kamis, 21 November 2024.
Keberhasilan ini, menurutnya, merupakan bukti nyata bahwa pendidikan merupakan kunci kemajuan, bukan hanya bagi individu, tetapi juga bagi kemajuan Kampung Unito dan daerah sekitarnya.
Apresiasi dan kebanggaan juga datang dari mantan anggota Majelis Rakyat Papua (MRP), Ibu Petonela Bunapa. Ia menyampaikan rasa bangga atas pencapaian ketiga mahasiswa tersebut, yang merupakan putra-putri terbaik Distrik Sukiki Selatan. Namun, di balik kebanggaan tersebut, Ibu Bunapa juga melontarkan pertanyaan yang menggugah kesadaran kolektif masyarakat.
“Apakah kita sebagai orang tua dari Kampung Unito, Bidau, Iyago, dan dusun-dusun lainnya bersedia mendorong anak-anak kita untuk bersekolah?” tanyanya.
Pertanyaan ini merupakan refleksi atas tantangan yang masih dihadapi dalam upaya meningkatkan minat dan akses terhadap pendidikan di daerah tersebut. Ibu Bunapa menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka, sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan daerah.
Ia menambahkan, “Demi daerah kita, karena orang lain tidak akan datang membangun daerah kita. Salut untuk anak-anak yang sudah merantau dari kecil, masih SD demi sekolah dan berhasil.”
Pernyataan penegasan ini, kata Bunapa lagi, menyiratkan kesadaran akan pentingnya kemandirian dan peran serta masyarakat dalam membangun daerahnya sendiri. Keberhasilan ketiga mahasiswa ini menjadi bukti bahwa dengan tekad dan dukungan yang kuat, impian untuk meraih pendidikan tinggi dapat terwujud.
Nolbertus Semu, mewakili orang tua dari ketiga mahasiswa, mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas pencapaian anak-anaknya. “Tuhan ada di pihak kita,” ujarnya, menekankan peran Tuhan dalam keberhasilan tersebut. Pernyataan ini memperlihatkan keyakinan dan semangat yang kuat dalam menghadapi tantangan dan rintangan dalam proses pendidikan.
Bapa Semu pun menegaskan, Keberhasilan Agustustinus, Yoseph, dan Irene bukan hanya milik mereka sendiri, tetapi juga milik Kampung Unito dan seluruh masyarakat Sukiki Selatan.
“Kisah sukses mereka menjadi bukti nyata bahwa pendidikan merupakan investasi terbaik yang dapat diberikan kepada generasi muda. Ke depan, diharapkan akan lebih banyak lagi anak-anak dari Kampung Unito dan daerah sekitarnya yang termotivasi untuk meraih pendidikan tinggi, demi membangun masa depan yang lebih cerah” harapnya.
Sebagai tokoh di daerah Mee-Komore, Semu menegaskan, peran orang tua, masyarakat, dan pemerintah sangat penting dalam mendukung dan memfasilitasi akses terhadap pendidikan yang berkualitas.
“Pendidikan yang berkualitas itu wajib segera dibangun dari Kampung terpencil. Seperti kampung unito dan 4 kampung lain dalam Distrik Sukiki Selatan sudah harusnya menjadi alamat pelayanan pendidikan yg berkualitas demi Masa depan bangsa yang cerdas dan berdaya saing”, tutup Semubo.
Penulis Ernest Pugiye