23.7 C
Special Region of Papua
Minggu, Maret 30, 2025

Solidaritas Pelajar West Papua Dihadang Polisi Saat Aksi Tolak Program Makan Bergizi Gratis di Jayapura

BACA JUGA

Jayapura, anggrekpapua  – Aksi damai yang dilakukan oleh Solidaritas Pelajar West Papua (SPWP) pada Senin (17/2/2025) harus terhenti di depan pagar sekolah setelah dihadang oleh aparat kepolisian. Foto

 

SPWP yang terdiri dari siswa SMA Negeri 7 Perumnas III Waena, Kota Jayapura, menggelar aksi untuk menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah Presiden Prabowo Subianto.

Pantauan di lapangan menunjukkan kehadiran aparat kepolisian di beberapa lokasi, seperti lingkaran Abepura dan Perumnas III Waena. Empat mobil polisi terlihat terparkir di depan SMA PGRI, sementara dua mobil lainnya berjaga di sekitar Perumnas III Waena. Puluhan polisi turut mengawal situasi di lokasi tersebut.

Koordinator aksi, Ainus Yalak, yang juga siswa kelas 12, menjelaskan bahwa mereka awalnya hendak melakukan aksi damai dengan memasang tali komando di jalan besar. Namun, mereka dibubarkan oleh polisi dan dipaksa kembali ke dalam area sekolah.

“Kami sempat keluar dari halaman sekolah sejak pukul 07:00 WIT hingga 11:00 WIT. Namun, saat hendak memasang tali komando di jalan, kami dibubarkan dan dihalau kembali ke dalam sekolah oleh aparat,” ujar Ainus.

Ia menyayangkan tindakan kepolisian yang menghalangi aksi mereka. Menurutnya, aparat seharusnya memberikan dukungan dan mengawal aspirasi mereka, bukan malah menghambat.

“Seharusnya abang-abang polisi mendukung kami dan mengawal kami dalam menyampaikan tuntutan, bukan menghalang-halangi,” tambahnya.

Ainus menegaskan bahwa aksi ini dilakukan karena program MBG dinilai tidak memberikan dampak positif bagi pelajar di Papua. Mereka berencana mendatangi Dinas Pendidikan untuk menyampaikan aspirasi mereka, namun aksi tersebut terhenti akibat penghadangan polisi.

Dalam insiden ini, dua siswa kelas 10, Nando dan Seho, mengalami tindakan represif dari aparat. Mereka ditampar saat hendak mengambil gambar aksi.

“Dua teman kami dipukul di depan pintu pagar saat mereka mengambil gambar. Setelah itu, mereka dibawa ke dalam mobil polisi, tetapi dibebaskan beberapa menit kemudian,” kata Ainus.

Aksi ini bertujuan untuk mendesak pemerintah agar kebijakan MBG dialihkan menjadi program pembiayaan pendidikan gratis.

“Kami ingin kebijakan Makan Bergizi Gratis ini dialihkan menjadi pembiayaan pendidikan gratis, agar siswa dari keluarga ekonomi lemah di Papua dapat belajar tanpa terbebani biaya sekolah yang tinggi, terutama di sekolah swasta,” tegas Ainus.

Aksi ini menunjukkan ketidakpuasan pelajar terhadap kebijakan yang dianggap tidak relevan dengan kebutuhan mereka. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak kepolisian maupun pemerintah terkait insiden ini. (*)

- Advertisement -spot_img

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI

- Advertisement -spot_img
TRANSLATE »