27.2 C
Special Region of Papua
Jumat, Agustus 1, 2025

Perjumpaan yang Didoakan Langit

BACA JUGA

Pagi itu, langit tak sekadar biru, ia membawa rasa yang telah lama menunggu.

Aalbina melangkah pelan ke jalan raya,dengan dada penuh tanda tanya dan doa-doa yang tak pernah benar-benar selesai.

Langkahnya menembus embun dan waktu, melewati sunyi, melewati rindu.Ia tahu, hari ini ada sesuatu yang akan datang, entah wajah lama, atau sekadar kenangan.

Lalu di ujung jalan besar sebuah motor berhenti, perlahan, Jupiter Z1, menyapa tanpa suara, tapi hatinya tahu: itu bukan motor biasa.

Dari balik helm dan debu perjalanan, turunlah sosok yang telah lama hilang dalam angin: AAlbino. Lelaki dari kampung Magode.

Nama yang pernah bertaut di pelabuhan Jayapura, dua tahun lal saat mata mereka bicara lebih dari kata.

Dan kini, ia benar-benar datang, di hadapan Aalbina yang masih setia menanti di sudut jalan dan waktu yang tak pernah diganti.

Hatinya bergetar, seperti daun yang disentuh angin pertama musim hujan. Aalbina bertanya, suaranya sedikit gemetar:

โ€œKo dari mana saja? Saya sudah lama tidak lihat kamu.โ€

Kalimat itu jatuh, seperti hujan pertama yang dinanti ladang, seperti kabar baik setelah musim kering yang panjang.

โ€œPuji Tuhan, akhirnya kita bisa ketemu,โ€ ucapnya lagi, dengan senyum yang menyimpan cerita.

Dan langit seolah ikut tersenyum pelan, karena ia tahu perjumpaan ini tak terjadi sembarangan.

Ini adalah rindu yang dijaga dalam diam, dan pertemuan yang diaminkan semesta sejak lama.

Perjumpaan yang didoakan langit. Bukan sekadar kebetulan, tapi jawaban dari waktu, dan dua hati yang tak pernah benar-benar pergi.

Perjumpaan di Teuwย 

Di sudut senja yang nyaris padam, seorang lelaki berdiri tenang, di tangannya, kunci motor digenggam eratย  dilapisi galung berwarna mereka, pemberian seorang gadis bernama Aalbina.

Ia tersenyum manis, tak banyak kata, namun dalam hatinya, ada gelombang rindu yang tak pernah reda.

“Saya tahu kamu selalu merindukan saya,” katanya lirih, “Karena kita jarang bertemu…dan baru kali ini, akhirnya kita saling tatap.”

Angin sore mengusap lembut wajah Aalbina,tak ada jawaban dari bibirnya, hanya tawa kecil yang bergetar, dan senyum tipis yang menyimpan segunung perasaan.

Ia menatap lelaki itu, mata mereka saling bicara lebih dari kata, lebih dari jeda. Dengan suara pelan yang nyaris pecah, Aalbina berkata:

“Ko jangan pergi lagi ee…Nanti sa sendiri.”Seketika,waktu seperti berhenti berdetak.

Albino terdiam antara dua pilihan yang menghimpit hati: tinggalโ€ฆatau pulang mengikuti waktu yang terus berlari.

Langit mulai menyusutkan cahayanya,awan putih menggulung perlahan,menyelimuti langit Teuw

dengan dingin yang tak hanya di udara,tapi juga di dada. Dengan getir yang ditelan diam, Albino memilih untuk pulang. Bukan karena tak ingin tinggal, tapi karena tak semua rindu bisa diberi akhir bahagia.

Setelah mereka duduk lama, berbagi cerita, tertawa kecil, dan diam-diam saling mencuri pandang, lelaki itu berdiri,dan berkata: “Aalbina… sa jalan dulu eehk.”

Tangannya meraih kunci motor yang sejak tadi tak pernah ia lepas, mesin pun dinyalakan namun langkahnya berat, karena hatinya tertinggal di sana.

Sebelum benar-benar pergi, ia menoleh,dan meninggalkan pesan: “Tetap jaga kesehatan… dan ingat sa.”

Kata-kata itu menggema lebih nyaring dari suara mesin yang menghilang. Dan di bawah langit Teuw yang mulai gelap, Aalbina hanya berdiri, melihat kepergian itu dengan mata berkaca.

Ia tak mengejar, tak memanggil.Hanya menyimpan semuanya di dalam dada,di antara isak yang tertahan.

Sesampainya di rumah, ia menangis.Bukan karena lemah, tetapi karena terlalu kuatmenyimpan rindu yang tak bisa disampaikan.

Hari itu, perjumpaan menjadi perpisahan.Rindu yang dirawat jadi luka sementara.Dan cinta, tetap tinggal di antara dua hati yang saling tahu arti kehilangan. (*)

Penulis adalah Amison Iyai Mahasiswa Papua di Jayapura

- Advertisement -spot_img

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI

- Advertisement -spot_img
TRANSLATE ยป