33.7 C
Special Region of Papua
Senin, Desember 23, 2024

Pelatihan Budidaya Ayam: Secercah Harapan, atau Sekadar Janji?

BACA JUGA

Nabire, Anggrek Papua, – Pemerintah Provinsi Papua Tengah gencar mengkampanyekan program pemberdayaan ekonomi Orang Asli Papua (OAP).

Salah satu wujudnya adalah pelatihan budidaya ayam ras petelur yang berlangsung selama delapan hari, 11-18 November 2024, di Hotel JDF, Jalan Merdeka, Nabire. Sebanyak 20 peserta mengikuti pelatihan ini, dengan harapan besar untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Namun, di balik euforia pelatihan ini, sejumlah pertanyaan kritis perlu diajukan.

Pelatihan yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Papua Tengah, khususnya Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Energi dan Sumber Daya Mineral, dan bekerjasama dengan PT.

Klinik Ternak Group, diklaim sebagai bagian dari Program Pemberdayaan OAP Melalui Kewirausahaan. Namun, klaim ini perlu dikaji lebih dalam. Apakah program ini benar-benar efektif dalam mengatasi kompleksitas kemiskinan di Papua Tengah? Atau hanya sekadar program seremonial yang minim dampak jangka panjang? Kami menyadari bahwa upaya ini masih jauh dari cukup untuk mengatasi akar permasalahan kemiskinan struktural yang mengakar di wilayah ini.

Mikael Tagi, salah satu peserta pelatihan yang juga merupakan lulusan Jurusan Peternakan USWIM Nabire tahun 2018, mengungkapkan optimismenya.

“Sebagai anak Papua, saya berharap pelatihan ini bisa menjadi jalan keluar,” ujarnya.

“Namun, kesuksesan usaha ini juga bergantung pada dukungan pemerintah yang berkelanjutan, bukan hanya pelatihan saja.”

Pernyataan Mikael ini mengungkapkan keraguan yang perlu dipertanyakan. Apakah dukungan pemerintah akan berkelanjutan? Atau hanya akan berhenti setelah sertifikat pelatihan diberikan?

Direktur PT. Klinik Ternak Group, Aang Nuryusuf, S.Pt., menyatakan komitmen perusahaannya untuk memberikan pendampingan pasca pelatihan. Namun, komitmen ini perlu dikawal ketat. Pengalaman menunjukkan, banyak program pelatihan serupa yang gagal karena minimnya pendampingan dan dukungan berkelanjutan. Apakah PT. Klinik Ternak Group memiliki kapasitas dan komitmen yang cukup untuk memastikan keberlanjutan usaha para peserta? Pertanyaan ini penting untuk memastikan pelatihan ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial semata.

Tantangan yang dihadapi masyarakat Papua Tengah sangat kompleks. Keterbatasan infrastruktur, aksesibilitas yang sulit, dan berbagai kendala lainnya masih menjadi penghalang utama bagi kemajuan ekonomi. Apakah pelatihan ini telah memperhitungkan tantangan-tantangan tersebut? Apakah ada strategi khusus untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut? Pemerintah perlu memberikan jawaban yang transparan dan akuntabel.

Pelatihan budidaya ayam ras petelur ini hanyalah salah satu dari sekian banyak program pemberdayaan.

Kami berharap program ini dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Namun, kami juga menekankan pentingnya evaluasi dan monitoring yang ketat untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program ini.

Kritik dan saran dari masyarakat sangat kami harapkan demi perbaikan program di masa mendatang. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan, dan kami berkomitmen untuk terus berupaya memperbaiki diri. Semoga pelatihan ini menjadi langkah awal yang bermakna, bukan sekadar janji kosong.

Penulis Ernest Pugiye

- Advertisement -spot_img

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI

- Advertisement -spot_img
TRANSLATE »