Sorong, Anggrek Papua – Sebuah pameran budaya yang menonjolkan keunikan Noken digelar di halaman Kantor Wali Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, pada 5-7 Desember 2024. Kegiatan ini menjadi rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional (3 Desember), Pawai Noken, serta Hari Noken Sedunia yang jatuh pada 4 Desember.
Feronika Nawipa, salah satu relawan komunitas produksi Noken, menyampaikan bahwa pameran ini berlangsung setiap hari dari pukul 08.00 pagi hingga 21.00 malam. Ia berharap pemerintah Kota Sorong dapat mendukung kegiatan tersebut dengan mengunjungi lokasi pameran.
“Kami memamerkan berbagai jenis Noken berbahan dasar kulit kayu yang mencerminkan ciri khas budaya Papua, seperti Noken dari suku Maybrat, suku Moi, hingga dari tujuh wilayah adat Papua lainnya,” ujar Nawipa saat diwawancarai oleh Anggrek Papua.
Feonika menambahkan, kegiatan seperti ini penting untuk memberikan ruang bagi para pengrajin Noken memasarkan hasil karyanya. Selama ini, banyak hasil kerajinan hanya tersimpan di rumah karena tidak memiliki tempat yang layak untuk dipromosikan.
Ia juga berharap pemerintah provinsi mendukung keberlanjutan program produksi Noken di masa depan.
“Noken bukan hanya alat praktis, tetapi juga simbol identitas budaya Papua. Noken digunakan perempuan Papua untuk berbagai aktivitas, mulai dari membawa hasil kebun, berdagang, hingga menggendong bayi. Keunikan Noken terletak pada kemampuannya membawa beban dalam jumlah besar, sekaligus mencerminkan kearifan lokal yang mengedepankan keberlanjutan,” jelasnya.
Ia juga mendorong generasi muda perempuan Papua untuk melanjutkan tradisi ini sebagai upaya pemberdayaan ekonomi dan pelestarian budaya.
“Kami sangat bersyukur kepada ibu-ibu Papua terdahulu yang menciptakan konsep luar biasa ini. Kini, giliran generasi kami untuk melanjutkan tradisi ini dengan harapan anak-anak perempuan Papua ke depan dapat mendalami dunia produksi Noken,” pungkas Nawipa.
Penulis: Eskop Wisabla