Oleh: Yosekat Kogoya, S.KM Ketua KPU Kabupaten Nduga.
Pendahuluan
Dalam kehidupan manusia, perdamaian adalah elemen penting yang menjadi dasar kesejahteraan dan keharmonisan. Perdamaian bukan hanya soal ketiadaan konflik, tetapi juga bagaimana kita hidup dalam kasih, saling menghormati, dan menerima perbedaan.
Di tengah dinamika Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Nduga, tema perdamaian menjadi lebih relevan dari sebelumnya. Artikel ini bertujuan untuk menginspirasi masyarakat Nduga agar menjadikan momentum ini sebagai ajang untuk bersatu, bukan berpecah.
Pengertian PerdamaianPerdamaian adalah kondisi di mana manusia hidup berdampingan dengan saling menghormati dan menciptakan keadilan. Ini adalah cerminan dari pemahaman mendalam terhadap kasih dan toleransi. Dalam hubungan sosial, perdamaian mendorong harmoni, menghindarkan konflik, dan memperkuat hubungan yang sehat di antara sesama.
Hidup damai dengan sesama melibatkan:
1. Menjaga hubungan harmonis.
2. Menghindari konflik yang tidak perlu.
3. Menumbuhkan kasih kepada semua orang.
4. Menghargai perbedaan pendapat.
Mengapa Hidup Damai Itu Penting? Hidup dalam damai memiliki dua aspek utama:
-Secara lahiriah. Perdamaian memungkinkan kita untuk menghormati perbedaan budaya, agama, dan pandangan politik tanpa memaksakan kehendak.
-Secara batiniah.ย Kedamaian batin membantu kita mengatasi emosi negatif seperti rasa takut, amarah, dan intoleransi yang sering menjadi akar konflik.
Peran Pemimpin dalam Perdamaian.
Kunci kedamaian sering kali berada di tangan pemimpin. Pemimpin yang kuat dan bijaksana mampu menjadi panutan dalam menciptakan harmoni. Beberapa ciri pemimpin yang mendorong perdamaian adalah
1. Adil dan amanah.
2. Mengutamakan kepentingan umum.
3. Dekat dengan Tuhan dan menjalankan tugas dengan tulus.
4. Berkomunikasi dengan baik dan mendengarkan masukan dari masyarakat.
Tokoh-tokoh perdamaian dunia, seperti Nelson Mandela, memberikan pelajaran penting tentang bagaimana pemimpin dapat membangun harmoni. Di Nduga, tokoh seperti Semuel Tabuni dan Yairus Gwijangge telah menunjukkan contoh nyata dalam menciptakan perdamaian.
Pesan Perdamaian Berdasarkan Alkitab
Bagi umat Kristen, perdamaian adalah mandat Tuhan. Firman Tuhan mengajarkan kita untuk hidup damai dengan semua orang. Beberapa ayat yang relevan adalah:
-Roma 12:18 “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!”
– Matius 5:9 “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
– Yohanes 14:27 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”
Ayat-ayat ini menekankan bahwa perdamaian bukan hanya pilihan, melainkan kewajiban setiap individu.
Pilkada Nduga 2024: Tantangan dan Harapan
Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Nduga mempertemukan dua pasangan calon dari keluarga yang sama, yaitu:
1. Namia Gwijangge, S.Pd., M.Si., berpasangan dengan Obed Gwijangge.
2. Dinard Kelnea, S.Sos., berpasangan dengan Yoas Beon.
Kedua pasangan calon berasal dari satu keluarga besar suku Nduga. Hal ini menjadi peluang emas untuk menjadikan Pilkada sebagai ajang damai dan persatuan. Namun, ancaman konflik selalu ada, terutama jika masyarakat tidak menjaga sikap saling menghormati. Oleh karena itu, para calon, tim sukses, dan masyarakat diimbau untuk:
1. Menghindari politik uang dan janji palsu.
2. Tidak memprovokasi konflik di tengah persaingan.
3. Memahami bahwa pemilu hanya sementara, tetapi kehidupan bersama berlangsung selamanya.
Belajar dari Masa Lalu untuk Masa Depan.
Pilkada sebelumnya di Nduga mencatat berbagai konflik yang merugikan semua pihak. Masa lalu ini harus menjadi pelajaran untuk membangun masa depan yang lebih baik. Pemilu adalah ajang memilih pemimpin, bukan sarana untuk menyebar kebencian atau dendam.
Setiap pendukung, kepala kampung, dan masyarakat harus berperan aktif dalam menjaga perdamaian. Ingatlah bahwa kebencian dan dendam adalah penyakit yang menghancurkan, sementara hati yang damai membawa kesehatan dan kebahagiaan.
Kesimpulan
Untuk menciptakan perdamaian dalam Pilkada, semua pihak harus:
1. Mendengarkan masukan dari orang lain.
2. Berkomunikasi dengan jujur dan terbuka.
3. Menghargai perbedaan pandangan.
4. Menjaga kebersamaan dan menghindari provokasi.
5. Berfokus pada masa depan yang lebih baik.
Sebagaimana firman Tuhan dalam Yeremia 1:5, “Tuhan telah memanggil, menetapkan, dan mengutus pemimpin.” Mari kita percaya bahwa hasil Pilkada ini adalah bagian dari rencana Tuhan. Siapa pun yang terpilih, biarlah mereka menjadi pemimpin yang membawa kebaikan bagi seluruh suku Nduga.
Penutup
Pilkada hanya berlangsung sejenak, tetapi persatuan suku Nduga harus bertahan selamanya. Mari kita jaga kedamaian, baik di hati maupun di masyarakat. Sebab, hati yang damai adalah obat terbaik untuk kehidupan yang sehat, panjang umur, dan penuh berkat.
Damai itu indah, dan damai itu pilihan kita bersama.
Salam perdamaian. Yosekat Kogoya, S.KM Ketua KPU Kabupaten Nduga.