Sorong, Anggrekpapua – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong (UNAMIN) menggelar kegiatan “Lapak Baca dan Resensi Buku” yang berlangsung di halaman kampus UNAMIN, Provinsi Papua Barat Daya, pada Jumat (10/1/2025), pukul 16.41 WIT.
Warlan, selaku inisiator kegiatan ini, menjelaskan bahwa tujuan dari Lapak Baca adalah untuk meningkatkan literasi, terutama di Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, yang dinilai masih minim kesadaran akan pentingnya membaca.
“Tujuan kami melakukan kegiatan membaca buku hari ini adalah untuk mendorong peningkatan literasi. Dengan ini, kita ingin membuktikan bersama bahwa kegiatan seperti Lapak Baca sangat penting dilakukan untuk membantu dan memberi pengetahuan kepada mereka yang sebelumnya kurang memahami,” ujarnya kepada Anggrekpapua.
Ia menambahkan bahwa Lapak Baca bertujuan untuk meningkatkan kesadaran membaca di kalangan mahasiswa, generasi muda, dan masyarakat secara umum.
“Membaca bukan hanya menjadi kewajiban akademisi atau mereka yang berada di perguruan tinggi, tetapi kewajiban seluruh manusia,” tegasnya.
Warlan juga menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak bertujuan untuk memaksa orang lain, melainkan mengajak mereka yang memiliki kesadaran untuk bergabung.
“Kami mengadakan Lapak ini untuk memperluas pengetahuan. Membaca buku sering kali membuka hal-hal baru yang sebelumnya tidak kita ketahui. Kami harap mahasiswa dan masyarakat dapat terlibat lebih aktif dalam kegiatan ini,” tambahnya.
Ia berharap kegiatan Lapak Baca ini mendapat perhatian dari pihak kampus, meskipun hingga kini kegiatan ini dilakukan secara mandiri tanpa bergantung pada instruksi dari lembaga.
“Kami tidak menunggu dorongan atau instruksi dari kampus untuk melakukan kegiatan ini. Lapak Baca sudah menjadi tanggung jawab kami sebagai mahasiswa dan cendekiawan,” jelas Warlan.
Warlan juga menekankan pentingnya membangun budaya literasi tanpa harus menunggu inisiatif dari pihak kampus.
“Jika kita hanya menunggu waktu atau intruksi dari lembaga besar seperti Universitas Muhammadiyah Sorong untuk membaca atau mengadakan Lapak Baca, maka budaya literasi tidak akan berkembang. Oleh karena itu, kami mengambil langkah mandiri untuk memulai,” tambahnya.
Sebagai penutup, Warlan menyampaikan pesan inspiratif kepada mahasiswa dan masyarakat: “Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan,” mengutip kata-kata Imam Syafi’i. (*)
Penulis Eskop Wisabla