23.6 C
Special Region of Papua
Rabu, Agustus 6, 2025

Korban Penipuan Rp420 Juta Pertanyaakan Rencana  Aksi Mahasiswa Dukung Tersangka

BACA JUGA

Jayapura, AnggrekPapua.com– Apner Semu, pemuda asal Papua, menyatakan keberatannya atas rencana aksi yang akan dilakukan oleh Forum Pengamat Mahasiswa Hukum yang mendukung tersangka kasus penipuan dan penggelapan dana, Rina Rismala Soetarya. Apner merupakan korban dalam kasus dugaan penipuan jual beli mobil senilai Rp420 juta yang melibatkan Rina.

 

Menurut Apner, kasus ini bermula ketika ia tertarik untuk membeli sebuah mobil yang ditawarkan oleh Rina Rismala Soetarya. Setelah melakukan komunikasi intens dan mencapai kesepakatan, Apner mentransfer uang sebesar Rp420 juta pada 6 Januari 2025. Rina menjanjikan mobil tersebut akan dikirim ke Papua paling lambat April 2025.

 

“Sampai sekarang mobilnya tidak ada. Sudah bulan Mei, dan tidak ada kejelasan. Saya merasa sangat dirugikan,” ujar Apner saat kepada media ini dari Jakarta, Kamis (1/5/2025).

 

Ia pun menegaskan tidak setuju dengan aksi yang direncanakan oleh Forum Pengamat Mahasiswa Hukum yang menuntut pembebasan Rina dan mengecam pihak kepolisian. Beberapa tuntutan forum tersebut dinilai tidak berdasar secara hukum, termasuk desakan agar Kapolres Jakarta Pusat dicopot dan tudingan bahwa penahanan dilakukan secara tidak manusiawi.

 

“Sebagai korban, saya percaya proses hukum harus dijalankan sesuai prosedur, tanpa tekanan dari aksi atau opini publik yang menyesatkan,” tegas Apner.

 

Apner menilai tuntutan Forum Mahasiswa itu tidak memiliki legitimasi hukum dan justru terkesan ingin mengintervensi proses yang sedang berjalan. “Tidak ada aturan hukum yang mewajibkan pembelaan terhadap pelaku penipuan dan penggelapan. Pelaku harus bertanggung jawab atas perbuatannya,” tambahnya.

 

Ia juga menjelaskan bahwa penangkapan terhadap Rina Rismala Soetarya dilakukan berdasarkan prosedur yang sah, di antaranya:

 

Adanya laporan resmi dari korban ke pihak kepolisian,

Bukti transfer dana Rp420 juta,

Dua kali surat somasi dari BHINEKA Foundation,

Surat kesepakatan pengembalian dana yang tidak dipenuhi,

Pemanggilan resmi dari Polres Jakarta Pusat yang tidak diindahkan.

 

Apner juga membantah bahwa penangkapan Rina dilakukan secara sepihak. “Saya mengajak dia bertemu di salah satu kafe di daerah Kramat Pulo. Di sana saya hubungi polisi, dan petugas datang untuk menjemput dan membawa ke Polres untuk diperiksa. Semua bukti saya lengkap, dan terbukti uang tersebut digunakan pelaku untuk kepentingan pribadi dan bisnis,” jelasnya.

 

Apner pun menyayangkan adanya informasi bahwa aksi dukungan terhadap Rina didanai oleh mantan suaminya yang merupakan anggota DPR Provinsi Papua Barat. “Sebagai korban, saya mempertanyakan motif di balik aksi ini. Apakah ada kepentingan politik atau hubungan pribadi yang ingin menutupi kebenaran?” katanya.

 

Sebagai bentuk perlawanan terhadap narasi yang dianggap menyesatkan, Apner menyatakan siap memfasilitasi mahasiswa Papua di bawah organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua (IPMP) yang berada di Jawa dan Bali untuk melakukan aksi damai mendukung proses hukum yang adil.

 

“Saya percaya keadilan akan menang. Kami sebagai korban tidak akan diam melihat pelaku mencoba membelokkan opini demi menghindari tanggung jawab hukum,” tutup Apner.

- Advertisement -spot_img

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI

- Advertisement -spot_img
TRANSLATE »