Surabaya, APNews- Riefky Yuswandi, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan industri alas kaki lokal mampu mendorong perekonomian Indonesia hingga ke tingkat global.
“Hingga triwulan II-2024 kinerja industri alas kaki nasional mampu tumbuh sebesar 3,92 persen dibanding tahun yang lalu pada periode yang sama,” kata Riefky, dalam Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC), di Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Bahkan Riefky mengatakan data World Footwear Yearbook 2023 mencatatkan Indonesia sebagai lima besar negara produsen alas kaki, yakni memproduksi 807 juta pasang alas kaki secara global pada tahun lalu.
Dari 807 juta pasang itu, sekitar 445 juta pasang diekspor yang artinya 55,4 persen produksi alas kaki Indonesia dijual ke berbagai negara, sehingga menunjukkan produktivitas dan kemampuan tenaga kerja serta industri dalam negeri yang cukup diperhitungkan.
Riefky memprediksikan untuk ekspor alas kaki pada 2024 akan melebihi realisasi ekspor alas kaki pada 2023 yang mencapai 6,4 miliar dolar AS.
“Kami yakin di 2024 masih akan mengalami peningkatan, karena melihat ekspor dari Januari hingga Juni sudah mencapai 3,7 miliar dolar AS. Harapan kami semester selanjutnya tetap terjaga dan semakin besar,” katanya pula.
Meski pasar ekspor alas kaki lokal yang sangat besar, Riefky mengatakan potensi pasar dalam negeri belum maksimal karena hanya 362 juta pasang dari total produksi yang sudah terserap pasar dalam negeri. Dan hal ini berbanding terbalik dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini. Dimana kebutuhan akan alas kaki diperkiran 2 higga tiga alas kaki per orang di Indonesia.