Starlink merupakan layanan internet yang diselenggarakan oleh SpaceX, perusahaan luar angkasa milik Elon Musk. Layanan internet Starlink disalurkan kepada pengguna melalui satelit luar angkasa yang dikembangkan oleh SpaceX.
Starlink telah tersedia untuk umum sebagai layanan internet sejak tahun 2018. Hingga saat ini, kurang lebih 5.000 satelit Starlink telah berhasil diluncurkan ke luar angkasa menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX.
Dikutip dari laman resmi SpaceX Setelah mendaftar Starlink, pengguna menerima dua perangkat untuk mengakses layanan Internet: antena penangkap sinyal satelit (Starlink Base) dan router WiFi.
Satelit Starlink di luar angkasa mengirimkan jaringan broadband ke Bumi. Jaringan tersebut kemudian ditangkap oleh antena yang dipasang di rumah pengguna dan ditransfer ke perangkat router WiFi untuk dibagikan ke gadget.
Perbedaannya adalah Starlink menyalurkan jaringan broadbandnya melalui satelit luar angkasa, bukan melalui kabel serat optik yang biasanya digunakan oleh sebagian besar operator di Indonesia. Jejak Starlink terus berkembang sejak diluncurkan secara global pada tahun 2021.
Sebagaimana tertera dalam keterangan tertulis yang diunggah di laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), SpaceX telah mengajukan perizinan sebagai penyelenggara layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP) dan telah mendapatkan persetujuan.
KELEBIHAN MODEM STARLINK
1. Waktu Perpindahan Data Lebih Cepat
Menggunakan satelit LEO yang berada di orbit lebih rendah dibandingkan satelit GEO, Starlink mampu mengurangi latensi secara signifikan. Latensi satelit GEO sekitar 477 milidetik, sedangkan satelit LEO Starlink hanya 27 milidetik. Hal ini memungkinkan perpindahan data yang lebih cepat, memberikan pengalaman internet yang lebih responsif.
2. Transmisi Data Cepat
Starlink menawarkan kecepatan transmisi data yang mengesankan. Pada tahap awal, kecepatan hilirnya mencapai 100 Mbps dan kecepatan hulu 20 Mbps. Uji coba menunjukkan bahwa kecepatan sebenarnya bisa mencapai 222 Mbps untuk hilir dan 24 Mbps untuk hulu, bahkan ada rencana untuk meningkatkan hingga 1 Gbps.
3. Pemasangan Terminal yang Mudah
Terminal Starlink terdiri dari antena dan router WiFi yang mudah dipasang. Dengan panduan pemasangan yang jelas dan aplikasi pendukung, proses instalasi dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit. Terminal ini dapat ditempatkan di permukaan datar, seperti tanah atau atap rumah.
4. Cocok untuk Daerah Terpencil
Salah satu keunggulan utama Starlink adalah kemampuannya untuk menyediakan internet di daerah terpencil tanpa bergantung pada infrastruktur kabel. Layanan ini tetap dapat berfungsi meskipun terjadi gangguan pada infrastruktur telekomunikasi fisik atau pemadaman listrik, menjadikannya solusi ideal untuk wilayah yang sulit dijangkau.
KEKURANGAN STARLINK
1. Letak Terminal Internet Wajib Minim Halangan
Untuk berfungsi optimal, terminal Starlink harus dipasang di area terbuka tanpa halangan seperti pohon atau bangunan tinggi. Hal ini disebabkan oleh sifat jaringan yang frekuensinya mudah terganggu oleh penghalang fisik atau cuaca buruk.
2. Harga Berlangganan Lebih Mahal
Biaya langganan Starlink relatif tinggi dibandingkan dengan penyedia layanan internet lokal di Indonesia. Dengan biaya sekitar Rp750.000 per bulan, Starlink lebih mahal daripada layanan lokal yang menawarkan kecepatan hingga 250 Mbps dengan harga Rp400.000 – Rp500.000 per bulan.
3. Lebih Cocok untuk Wilayah Terpencil
Meskipun ideal untuk daerah terpencil, layanan Starlink kurang sesuai untuk daerah perkotaan yang padat. Interferensi sinyal di wilayah dengan banyak bangunan tinggi dapat mengurangi efektivitas layanan ini.
4. Performa Bisa Menurun
Penggunaan frekuensi tinggi oleh Starlink dapat menyebabkan penurunan performa jika semakin banyak layanan lain yang menggunakan frekuensi yang sama. Ini bisa menjadi masalah seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi serupa di masa depan.
CEK HARGA DI SINI, PAKET LEGKAP HARGA MURAH