33.7 C
Special Region of Papua
Senin, Desember 23, 2024

Dukung Perjuangan Fengky Woro, Astrina Gelar Nobar dan Diskusi Film Ulayat VS korporasi

BACA JUGA

Jayapura(AnggrekPapuaNews)– Asrama putri nabire di jayapura menggelar diskusi dan nonton bareng (Nobar)  film Ulayat VS korporasi yang baru saja diliris Kompastv, Nobar dan diskusi ini bagian dari memberikan dukungan kepada pimpinan marga woro yang saat ini memperjuangan tanah adat.

Tanah milik masyarakat adat  suku Awyu, seluas 36 ribu hektar atau seluas lebih Ibu kota negara (Jakarta) dirampas oleh  perusaahhaan PT IAL Indo Asiana Lestari, Perjuangan panjang telah dilakukan  Frengki woro Pimpina marga woro berjuang memperkanakan Tanah  dari perusaahhaan PT IAL(Indo Asiana Lestari) diboven digoel.

Pemutaran Film ini, memberikan dukungan kepada Pimpinan marga Woro selagi Menunggu putusan Mahkamah Agung, Hal ini dikatakan Alpius Urupmabin Penangkap Film dalam diskusiyan telah dilaksanakan pada sabtu (22 /06/2024) di Asrama Putri Nabire.

Alpius uropmabin menanggapi, Perjungan Frengky woro, pimpinan marga woro suku awyu cukup panjang Dari Jayapurta manado Hingga Jakarta.

“Penjuangan marga woro mempertahakan tanah adat sangat panjang, pertama gugat di PTUN Jayapura namun ditolak kemudian masyarakat adat awyu lanjut banding di PTUN Manado namun ditolak dengan alasan masa gugatannya sudah lewat, sehingga masyarakat adat awyu lanjut kasasi di MA Jakarta” Katanya.

Urupmabin minta agar semua pihak dukung perjungan pimpinan marga woro mempertahankan tanah  adat.

“Kita  berdoa supaya keputusan Mahkamah Agung (MA) berpihak kepada masyarakat adat yaitu Pimpinan  marga Woro  Frengki woro, diboven digoel,”  harapanya.

Berta Bonggo, Anak asli  boven digoel,mengatakan, dirinya merasa sedih melihat tanahnya di rampas tampa libatkan pimpinan marga woro.

“Jujur, saya merasa sedih melihat  hak² tanah adat diambil untuk menjadikan lahap kelapa sawit dan tebu, jadi  anak muda  tolong bersatu mendukung   perjuangan  perjungan yang dilakukan oleh masyarakat adat,” harapnya.

Akhir dari diskusi ini masuk dengan analisis SWOT karena melallui  dengan analisis swot  ini agar  supaya ada rekomendasi yang mereka  berikan untuk ada tindak lanjuti.

Berikut adalah rekomendasi yang telah sepakat dalam diskusi nobar dan diskusi

Pertama, Pemerintah segera mengesahkan Ruu masyarakat adat

Kedua, Pemerintah segera mencabut izin perusahaan diseluruh tanah papua

Ketiga Stop deforestasi

Keempat, Stop menjual tanah(mama)

Kelima,  Adanya keterbukaaan informasi dari pihak perusahaan kepada masyarakat adat

Keenam, Doa adat

Ketujuh, Pendanaan tanah adat

Kedepan, Pemerintah harus berpihak kepada masyarakat

Penulis Novertina Iyai

- Advertisement -spot_img

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI

- Advertisement -spot_img
TRANSLATE »