JAYAPURA,(ANGGREKPAPUA)– Di ufuk timur Indonesia, di bawah bentangan langit Papua yang biru dan megah, sebuah kisah penuh perjuangan dan harapan tengah menyinari banyak hati. Arnold Kotouki, pemuda asal Egika Piyaiye Dogiyai, merajut mimpi yang tampak mustahil bagi sebagian orang.
Arnold kotouki sapaan akrabnya Semutpai saat merenungkan perjuangan hidup.Hari ini, ia mencapai salah satu tonggak penting dalam hidupnya: yudisium di Universitas Muhammadiyah Papua. Momen ini bukan sekadar perayaan kelulusan, melainkan simbol kemenangan melawan badai yang menghadang di perjalanan hidupnya.
Perjuangan Dua Kampus
Arnold adalah bukti nyata bahwa tekad mampu menaklukkan rintangan apa pun. Ia tidak puas hanya menjadi mahasiswa biasa. Dengan semangat membara, ia memilih untuk menjalani studi di dua kampus sekaligus:
Universitas Muhammadiyah Papua dan Universitas Cenderawasih Jayapura. Dua kampus, dua jurusan, dua tanggung jawab besar, tetapi Arnold menjalaninya dengan keyakinan kuat bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan.
Langkah ini bukanlah keputusan yang mudah. Arnold harus membagi waktu, tenaga, dan pikirannya dengan cermat. Di pagi hari, ia mungkin menjadi mahasiswa di satu kampus, sementara sore hingga malam ia bergegas ke kampus lainnya. Di tengah kesibukan itu, ia tetap memegang teguh nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan dedikasi yang membuatnya mampu melangkah lebih jauh daripada kebanyakan orang seusianya.
Dari Abu Kebakaran, Menyalakan Asa
Namun, perjalanan Arnold tidak selalu mulus. Tahun 2019 menjadi titik kelam dalam hidupnya ketika Asrama Nabire di Jayapura, tempat tinggal dan simbol persaudaraan bagi para mahasiswa Nabire, terbakar habis. Kebakaran itu tidak hanya melahap bangunan, tetapi juga menyisakan luka mendalam bagi para penghuninya.
Arnold tidak membiarkan tragedi ini mematahkan semangatnya. Ia bangkit sebagai pemimpin, berjuang untuk membangun kembali asrama yang menjadi rumah kedua bagi banyak anak muda Nabire di Jayapura. Ia menggalang dukungan, berbicara lantang, dan menunjukkan kepada dunia bahwa meskipun dilanda musibah, mereka tidak akan menyerah. Api yang menghancurkan asrama itu justru memantik api semangat yang lebih besar dalam dirinya.
Mentor dan Kakak bagi Generasi Muda
Di tengah kesibukan kuliahnya, Arnold juga mengambil peran penting sebagai pembina di Asrama Nabire Kamkey. Bagi banyak mahasiswa muda Papua, Arnold adalah lebih dari sekadar senior. Ia adalah kakak, teman, dan mentor yang tak henti-hentinya menyalakan semangat juang di hati mereka.
Arnold tahu bahwa pendidikan bukan hanya soal meraih gelar, tetapi juga soal membentuk karakter dan membangun komunitas. Ia mengajarkan nilai-nilai keberanian, ketekunan, dan kebersamaan kepada adik-adiknya. Ia menjadi teladan hidup bahwa meskipun berasal dari kampung yang jauh, mimpi besar tetap bisa diraih dengan usaha dan doa.
Yudisium: Awal Perjalanan Baru
Hari ini, yudisium di Universitas Muhammadiyah Papua menjadi tonggak sejarah dalam hidup Arnold. Setiap lembar tugas yang ia tulis, setiap malam tanpa tidur yang ia jalani, setiap langkah yang ia tempuh menuju kampus, semua itu akhirnya berbuah manis. Namun, bagi Arnold, ini bukan akhir dari perjalanan. Ini adalah pintu menuju babak baru dalam hidupnya.
Kelulusan ini bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi juga hadiah bagi keluarga, teman, dan komunitas yang selalu mendukungnya. Ia ingin membuktikan bahwa keberhasilannya adalah cerminan dari semangat anak-anak Papua yang pantang menyerah.
Cahaya Harapan bagi Papua
Kisah Arnold Kotouki adalah inspirasi yang layak didengar, bukan hanya oleh masyarakat Papua, tetapi oleh seluruh Indonesia. Ia adalah bukti bahwa dari tanah yang jauh, dari kampung kecil, seseorang bisa menyalakan cahaya harapan yang menyinari banyak orang.
Dari abu kebakaran, Arnold menyalakan obor baru. Dari kesulitan kuliah di dua kampus, ia menunjukkan bahwa kerja keras tidak pernah sia-sia. Dari tanah Dogiyai hingga langit Jayapura, ia mengajarkan kita bahwa mimpi adalah milik mereka yang tidak takut untuk memperjuangkannya.
Permintaan kakanya agar Arnold segera menyelesaikan kuliahnya adalah salah satu dorongan besar dalam hidupnya. Namun, bagi Arnold, yang akrab disapa Semutpai, perjalanan pendidikan tidak hanya tentang kecepatan meraih gelar, melainkan tentang proses pembelajaran dan kontribusi nyata kepada komunitasnya.
Semutpai memahami bahwa menyelesaikan kuliah adalah tanggung jawab, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk memenuhi harapan keluarganya dan membuktikan kepada generasi muda Papua bahwa pendidikan bisa menjadi senjata ampuh melawan keterbatasan. Baginya, setiap langkah kecil menuju kelulusan adalah langkah besar dalam membangun masa depan yang lebih baik untuk dirinya dan orang-orang yang ia sayangi.
Semangat itu ia pegang erat, meskipun tantangan terus berdatangan. Semutpai ingin menunjukkan bahwa perjalanan ini, meski penuh rintangan, adalah sebuah tanggung jawab mulia yang pantas diperjuangkan hingga akhir
Hari ini, langit Papua bersinar lebih terang. Arnold Kotouki adalah salah satu bintang yang cahayanya akan selalu menjadi panduan bagi generasi muda Papua untuk terus bermimpi, berjuang, dan melangkah maju. Mimpinya telah menjadi inspirasi, perjuangannya menjadi teladan, dan keberhasilannya menjadi harapan bagi mereka yang percaya bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil.(*) Yulen kmย