Puisi Maria Kegiye
Puisi-Di Balik Cahaya NatalDi bawah langit malam yang terbalut gelap,Kembang api meletus dengan riang, Seolah langit ikut bernyanyi, Menyambut datangnya harapan yang tak terungkap.
Harmoni Natal mengalun dalam gemersik, Lagu-lagu penuh kasih menari di udara,
Setiap nada adalah doa yang tulus,Bagi mereka yang kita cinta, meski terpisah jauh.
Lampu-lampu berwarna, seperti bintang yang jatuh, Menyinari setiap sudut yang gelap,
Membawa kehangatan, walau hanya sekejap,Menjadi saksi pertemuan hati-hati yang merindu.
Namun, jauh di dalam jiwa, ada angin dingin,Menerpa rindu yang tak terbendung,
Kehangatan rumah yang seakan menguap,Hanya bisa dirasakan lewat kenangan yang perlahan pudar.
Di setiap helaan nafas, terlintas wajah mereka yang pernah menyelimuti kita dengan cinta,
Senyuman mereka seperti cahaya, Yang mampu mengusir semua kesepian.
Air mata pun menetes, tak bisa dibendung, Karena cinta tak pernah mengenal jarak,
Hanya waktu yang memisahkan, Namun hati tetap berdegup dalam irama yang sama.
Lewat telpon genggam, kita berbisik dalam hening, Tiga kata yang tak pernah usang:
โSelamat Natalโ โ sebuah doa yang mengalir,Namun terasa begitu jauh, begitu asing.
Tidak seperti pelukan yang bisa dirasakan, Atau tawa yang bisa dibagi di meja makan,
Hanya suara, hanya gambar, Namun cinta tetap terjaga, meski terhalang ruang dan waktu.
Di balik semua keramaian ini, Kita belajar untuk tetap merasa dekat,
Bahwa meski fisik tak mampu merangkul, Hati ini akan selalu saling menjaga,
Menyatukan kita dalam doa, dalam harapan, Menyambut tahun yang baru dengan semangat yang tak padam.
Merry Christmas, keluarga tercinta, Bersama cinta, kita selamanya tak terpisah.
Semoga setiap detik ini membawa berkah, Dan Natal ini, walau jauh, tetap penuh makna.
Semoga puisi ini membawa kehangatan dan kedamaian dalam hatimu, meski dalam kerinduan yang mendalam.
KArya Maria Marta Kegiye