Oleh Epen Minai
Politik di daerah papua masyarakat papua umumnya cenderung tercerumus dalam politik artinya berpikir situasi politik lebih banyak ketimbang waktu yang dihabiskan di keluarganya. Maka terjadi adalah menjatuhkan pasangan lain bahkan dukungan dari Masyarakat menjadi musuh dengan fisik. Para pembaca sebelum mendalami tulisan ini, penulis menjelaskan perang politi dan perang fisik. Perang politik adalah metode mengambil suara untuk memenangkan dukungan oleh tim kerja serta Bakal calon, kemudian Perang fisik adalah mengambil suara dengan keterpaksaan menggunakan alat tajam serta mengorbankan nyawa manusia.
Berpolitik kemauan masing-masing dari dukungan bakal calon maka merayu Pembangunan daerah tidak berhasil untuk mencegah keburukan pemimpin yang Masyarakat mimpihkan, dengan dasar bahwa masyarkat berpolitik untuk mencegah pemimpin yang buruk untuk merayu Pembangunan daerahnya.
Manusia dan Politik
Dua versi yang berbedah dan bernilai yang berbeda dari versi yang ada, manusia memiliki bernilai tinggi dibanding politik yang memiliki kepentingan manusia. politik adalah situasional, saat ini musim berpolitik orang ikut berpikir politik. Manusia adalah selalu ada untuk bertahann hidup hingga nafasnya berkahir dari bumi ini. Maka dengan musim pilitik manusia dikorbankan maka pilitikpun lenyap sendirinya karena adanya manusia politik itu ada.
Penulis mengingatkan bahawa seluruh masyarkat serta para tim dukungan masing-masing mencegah mengorbankan nyawa manusia dalam strategi politik jauh lebih baik dari pada berpolitik fisik yang mengedepankan. Semua calon pilkada maupun pilgub mengutamakan strategi dan ambisi mengambil suara tanpa kekerasan adalah politik yang baik.
Politik Dinasti
Politik dinasti merupakan politik kekeluargaan, margaisme, sukuisme, dan lain-lain. Politik di Indonesia mendominasi setiap daerah hingga masyarkat akar rumputpun terpengaruh, kata harga diri, harga diri mengorbangkan ribuan Masyarakat dengan adanya pemimpin yang tidak memihak ekonomi lokal yang sesuai dengan kemampuan yang Masyarakat bisa Kelola menggunakan alat lokal dan pemimpin yang menyediakan alat teknologi yang canggih terhadap pendekatan ekonomi rakyat. Oleh karena itu memilih pemimpin tidak di lihat daerah pendekatan keluarga, suku, agama lebih baik ketimbang politik dinasti.
Analisis memilih pemimpin tergantung dari Pendidikan politik yang baik sampai pada Masyarakat agar merayu Pembangunan yang lebih baik agar berjuang bersama, bukan dengan berpilitik dinasti. Politik dinasti tentu gagal pembnagunan daerah, bahwa semua proyek bermuarah pada keluarga, suku, agama, dukungan politik dan kepentingan partai politik. Jika itu terjadi maka rakyat kecil yang tidak membawah diri terhadap pemimpin, tidak memiliki modal usaha, yang sama sekali tidak paham politik dan rakyat kecil yang tahu bahwa Bupati, Gubernur, Presiden adalah pemimpin kami, nasip mereka seperti apa kedepan?
Kekuasan Poltik
Konteks politik di papua bahwa, Status Orang Asli Papua merupakan OAP di pake sebagai alat untuk mempermudah Negara menguasai tanah papua dan memperpanjang kerja-kerja negara dalam bilokrasi, yudikatif, legislatif, Perusahan bahkan berbagai Yayasan dan Lembaga dalam bingkai NKRI. Dalam kepentingan negara sama seprti cerita โโBanyak jalan menuju Romaโโ dan itu yang terjadi di tanah papua. ย Berbagai Yayasan hadir atas nama agama, Pendidikan, Kesehatan LSM ini itu terlalu banyak, belum lagi perusahan-perusahan merajelah Dimana-mana di tanah papua. Semua yang sebutkan diatas menghadirkan bukan kepentingan Masyarakat papua tetapi bagaimana orang Indonesia dari daerah lain masuk di tanah papua dengan pendekatan salah satu caranya seperti itu. Oleh karena itu hanya karena keluarga maju bupati, gubernur itu jangan senang-senang, semua kebijakan daerah papua ada pada kebijkan Negara. Perda, pergub, perdasus, dibuat untuk membelah tanah dan manusia papua setelah bupati, gubernur, sering longtarkan dalam kampanye akan tetapi tidak menjamin serratus persen wujudkan mimpi itu, roh dari Pembangunan daerah adalah kebijakan negara.
Sementara Masyarakat papua Pemahaman Pendidikan politik itu masih lemah, negara permainakan dengan berbagai pendekatan itu ada dan terus ada. Gubernur, Bupati tidak punya kapasitas dan tidak memiliki kekuasaan mengatur daerah semaunya dia, dia mengikuti instruksi dari negara dengan alasan jelas bahwa ia di duduki gubernur, bupati statusnya perpanjang tangan negara mewujudkan cita-cita negara.
Bela Negara dan Bela Daerah Dalam Politik
Dalam suatu negara berdiri koko karena negara mampu mengendalikan segala bentuk perlawanan negara musna dan tidak lagi mengganggu kerja-kerja negara sampai akar rumput. Maka itu orang asli papua semua segi kehidupan ditentukan oleh pemenang politik maka orang asli papua dinyatakan bela negara lebih utamakan dari kehidupan sesunggunya dari segi budayanya sendiri.
Setiap suku budaya di dunia ini terlihat memiliki kekuatan bertahan hidup dilihat dari cara hidup berbudaya masing-masing suku, seluruh segi kehidupan setiap suku berasal dari budaya, maka budaya dirampas dihilangkan dalam kepentingan politik yang makin hari lupa dengan identitasnya itu terus menerus terjadi maka orang papua sendirnya kalah dengan bela daerah, budaya, dan lain-lain. Sehingga hanya karena politik orang papua melakukan kekeras hingga nyawapun hilang maka dalam bingkai NKRI orang papua yang mencintai dan membela negara seratus persen disbanding orang papua yang menghilangkan cara hidup berbudaya.
Penulis melihat beberapa hari yang menjelang kampanye di provinsi papua Tengah ini, Masyarakat terlalu sibuk urus kampanye gubernur di Nabire, dan kampanye Bupati di nabire, Dogiyai, deiyai, Paniai, intan jaya, puncak dan puncak jaya. Masyarakat naik turun melalui jalan darat menggunakan kendaraan roda dua, empat, dan perjalanan cukup jauh yang dipasilitasi oleh bakal calon maka Masyarakat ikut rame. Apapun risiko di Tengah jalan dianggap menerima kosekuengsi, itulah tanda-tanda kehidupan berbudaya makin hari makin hilang.
Kenyataannya, setelah Bupati, Gubernur, mereka akan focus kerja-kerja negara bukan lagi mengurus Masyarakat punya kesibukan. Sehingga negara sudah atur bahwa setelah provinsi baru, kabupaten itu ada, hal-hal ini yang terjadi agar negara masuk sembunyikan keaslihan dan mengatur semaunya di tanah papua.
Penutup
Penulis menyampaikan pokok dari tulisan ini adalah biarkan setiap bakal calon dan tim pemenang mengatur strategi mengambil suara, agar tidak terjadi Masyarakat korban dalam skenario pihak Ketika dalam kepentingan politik ini. Pesan dari penulis terhadap bakal calon dan tim pemenang dari masing-masing bakal calon, tidak boleh memanfaatkan msyarakat untuk mengambil suara secara paksa agar terhindar dari konflik antar Masyarakat. Bermain politik secara damai adil dan tenang supaya manusia Papua tidak ada yang korban nyawa dalam politik tahun 2024.
Ingat Korban nyawa berjatuhan maka negara berhasil Mekarkan Daerah Otonomi Baru di tanah Papua. Sallom, Papua Tanah Damai, Tuhan Memberkati Kita semua.
Penulis adalah Pemuda asal meepagoย