Jayapura, Anggrekpapua- Asrama Putra Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Nabire di Jayapura, telah melenggarakan Seminar sehari dan perkenalan, kegiatan itu diusung dengan Theman “Asrama Nabire Adalah Rumah kit bersama dan sub Thema Melalui Kegiatan Seminar sehari dan Perkenalan Mempertemukan kita dan menjadikan kita sebagai satu keluarga dalam asrama Nabire kamkey” kegiatanh tersebut berlangsung di Aula Asrama putra Pemda kabupaten Nabire di Kamkey, Abepura, Jayapura, Papua, pada Jumat. (1-2/11/2024).
Pembina Asrama Putra Pemda kabupaten Nabire kamkey Arnoldus Kotouki mengaku dirinya Merasa dengan asrama yang dibangun pemerintah kabupaten nabire.
“Saya Merasa Senang karena beberapa tahun lalu asrama ini tidak layak dihuni, tidak nyaman kadang ketika hujan turun, mambawahi tempat perlindungan lektop, buku baca,tapi sekrang asrama ini sudah kokoh, saya merasa senang karena sudah dua kali kami terima mahasiswa dibawah Asrama permanen dan ucapan terima kasih kepada pemerintah kabupaten Nabire<” Bebernya.
Kotouki berharap agar Komunikasih anatara mahasiswa dan pemerintah terus Jaga untuk kebaikan bersama.
“Mahasiswa dan pemerintah kabupaten Nabire harus mempu menjaga Komunikasih, agar mahasiswa berperan aktif, Untuk kebaikan masa kinin dan nanti,” Harapnya.
Arnoldus berharap pemerintah agar melihat semua asrama, terlebih khusus asrama putra yang berada di perumnaas 1 waena kota Jayapura.
“Pemerintah kabupaten Nabire sudah bangun 2 asrama di Jayapura, itu luar biasa. Kami harapa hal serupa di perhatikan kepada asrama putri di Jayapura yang berada di Putri Nabire di perumnas 1 Waena, Karena Atap yang memang tidak layak dihuni tetapi karena teman teman putri tidak ada tempat masih eksis bertahan,” Katanya
Paskalis Petege Badan pengurus Asrama putra Nabire di Kamkey Abepura Jayapura, Mmengatakn pihkanya telah melakukan kegiatan seminar dan perkenalan sebagai Program Utama.
“Kegiatan ini adalah program utama kami, kami melakukan dengan Tujuan pelajar dan mahasiswa baru agar bisa belajar cara hidup di asrama juga bisa memahami hidup di asrama,” Katanya.
Penulis. Hubertus Gobai