Yahukimo, Anggrekpapua-Badan Pengurus Harian (BPH) Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Yahukimo (HPMY) se-Jawa, Bali, dan Sumatera,mengecam keras dugaan tindak kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian hingga menyebabkan tewasnya seorang warga sipil di Kabupaten Yahukimo pada Rabu (03/9/2025). Korban diketahui bernama Victor Deal, seorang pemuda Yahukimo.
Menurut Yanais Yalak, selaku ketua umum HPMY, insiden ini tidak hanya melukai bagi para keluarga korban melainkan seluruh rakyat Yahukimo, tindakan tersebut sebagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Peristiwa serupa pada 20 Agustus 2024, seorang anggota Bawaslu Yahukimo, Tobias Silak, juga meninggal dunia akibat ditembak aparat keamanan di Pos Penjagaan Sekla. Dalam kejadian yang sama, satu warga lainnya bernama Naro Dapla juga mengalami luka-luka,” ujar melalui rilis pers yang diterima wartawan media ini Sabtu (6/9/2025) malam.
Mahasiswa Yahukimo yang tergabung dalam BPH HPMY se-Jawa, Bali, dan Sumatera menyampaikan mengancam keras sebagai berikut:
1. Mendesak Kapolri dan Kapolda Papua
untuk segera mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan wafatnya Almarhum Viktor Bernadus Deyal.
2. Menuntut proses hukum yang transparan dan akuntabel terhadap oknum aparat Polsek Dekai Kota yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut, agar diadili sesuai prosedur hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Menuntut pencopotan Kapolsek Dekai beserta 5 orang aparat terlibat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tindakan tidak manusiawi yang menciderai marwah institusi kepolisian.
4. Meminta Lembaga HAM nasional dan internasional untuk turut mengawal kasus ini agar proses penegakan hukum berjalan adil, transparan, serta bebas dari intervensi pihak manapun.
5. Menyatakan solidaritas penuh kepada keluarga besar Almarhum Viktor Bernadus Deyal dan seluruh masyarakat Yahukimo yang berduka, serta menegaskan bahwa keadilan bagi korban harus ditegakkan tanpa kompromi.
6. harapan besar mahasiswa Yahukimo di setanah air agar, pihak lembaga DPRD, DPR-RI DPRK dan DPRP harus mengangkat kasus-kasus seperti ini secara serius dan merumuskan dari pihak lembaga DPRD, DPRK, DPD-RI dan DPRP dan harus kawal sampai di tuntaskan. Sebab Lembaga DPRD, DPRK, DPR-RI dan DPRP ada karena rakyat Yahukimo, sehingga tegas kami sampaikan kepada pihak lembaga legislatif harus kawal dan aktif bersuara jangan diam Membisu.
7. Kepala kepolisian Resor Yahukimo, buka mata dan melihat air mata orang Yahukimo dan menangani kasus Viktor B. Deyal ini secara serius dan bertanggung jawab.
8. Harapan kami mahasiswa Yahukimo kepada pemerintah kabupaten Yahukimo, serta pihak lembaga membuka mata dan melihat air mata orang Yahukimo dan menangani kasus-kasus yang terjadi, seperti Tobias silak yang ditewaskan oleh anggota BRIMOB dan sekarang Viktor Deyal yang di tewaskan oleh polisi ini segera menangani secara serius dan usut Tuntas.
Kami menegaskan, apabila tuntutan ini tidak direspons serius oleh aparat penegak hukum, maka Pihak keluarga, pihak koordinator dan BPH HPMY se-Jawa, Bali, dan Sumatera bersama seluruh mahasiswa serta masyarakat Yahukimo siap melakukan langkah-langkah lanjutan secara konstitusional dan damai demi menegakkan keadilan.
Keadilan tidak boleh mati di atas tanah Papua, dan kasus ini menjadi contoh bagi negara untuk membuktikan bahwa hukum masih berdiri tegak bagi setiap warga negara tanpa memandang latar belakang suku, ras, maupun daerah asal,” tutup pembicara Yanais Yalak.
(Penulis Eskop Wisabla)