Abenaho, Anggrekpapua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Yalimu resmi melantik pengurus baru sektor Abenaho, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, pada Jumat (15/8/2025). Pelantikan ini bertepatan dengan peringatan Perjanjian New York (New York Agreement), yang ditandatangani pada 15 Agustus 1962 sebuah momentum yang dianggap bersejarah oleh rakyat Papua.
Dengan mengusung tema “Merajut Persatuan untuk Bangkit dan Lawan hingga Papua Merdeka”, acara pelantikan menjadi ajang konsolidasi politik dan penguatan struktur organisasi KNPB di tingkat lokal.
Ketua KNPB Wilayah Yalimu, Theo Loho, dalam keterangannya menyatakan bahwa pelantikan ini merupakan bagian dari proses pembenahan struktur organisasi.
Maikel Helakombo secara resmi dilantik sebagai Ketua Sektor KNPB Abenaho, menggantikan pengurus lama yang didemisionerkan. Selain pelantikan, kegiatan ini juga diisi dengan pemaparan materi politik dan penguatan pemahaman tentang peran organisasi dalam perjuangan kemerdekaan Papua.
“Pelantikan ini bukan sekadar pergantian pengurus, tapi juga momen untuk memperkuat barisan perjuangan. Kami tegaskan bahwa perjuangan Papua Merdeka harus terus dikobarkan,” ujar Theo dalam rilis yang diterima Jurnalis, Sabtu (16/8/2025).
Lebih lanjut, Theo menegaskan bahwa tanggal 17 Agustus bukanlah hari kemerdekaan bangsa Papua, melainkan kemerdekaan bangsa kolonial Indonesia. Ia mengimbau agar rakyat Papua Barat di wilayah Yalimu tidak mengikuti upacara HUT RI.
“Karena 17 Agustus jatuh pada hari Minggu, kami lebih memilih pergi ke gereja daripada mengikuti upacara kemerdekaan negara kolonial,” tegasnya.
Ia juga mengkritisi Perjanjian New York 1962 yang menjadi dasar pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada 1969. Menurutnya, proses itu cacat hukum karena tidak melibatkan rakyat Papua secara sah.
Usai pelantikan, pengurus KNPB wilayah Yalimu dan sektor Abenaho menggelar makan bersama dengan masyarakat dan tokoh-tokoh lokal. Dalam kesempatan itu, mereka kembali menegaskan bahwa kehadiran Indonesia di atas tanah Papua adalah bentuk kolonialisme yang ilegal.
“Kehadiran KNPB adalah bentuk penyelamatan terhadap orang Papua dari ancaman genosida, etnosida, dan ekosida. Gerakan rakyat harus terus berjalan untuk merebut kemerdekaan sebagai solusi,” kata Theo.
Sementara itu, Ketua Sektor KNPB Abenaho yang baru dilantik, Maikel Helakombo, menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan visi, misi, dan program kerja kepengurusan sebelumnya.
“Kami akan terus bekerja dengan semangat kolektif. Harapan kami, rakyat Papua tetap memberikan dukungan penuh agar tujuan bersama bisa tercapai,” ucap Maikel.
Mantan Ketua Sektor Abenaho, Urtius Yare, turut memberikan dukungan kepada pengurus baru. “Saya akan tetap bersama kawan-kawan sampai Papua merdeka,” ujarnya singkat.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai elemen masyarakat, tokoh gereja, organisasi perjuangan, tokoh perempuan, dan masyarakat luas di Distrik Abenaho. Mereka memberikan dukungan penuh kepada pengurus yang baru dilantik untuk terus menjalankan program organisasi dan mengorganisir rakyat menuju kemerdekaan.
Penulis: Eskop Wisabla
