Anggrekpapua Jayapura-Mahasiswa asal Dogiyai yang tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai (IPMADO) di Jayapura mendesak agar pelaku penembakan terhadap warga sipil di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, segera diadili. Mereka juga meminta agar Kapolres Dogiyai dicopot dari jabatannya karena dianggap menyampaikan informasi tidak benar kepada publik terkait insiden tersebut.
Pernyataan sikap tersebut dibacakan dalam pertemuan yang digelar di Asrama Mahasiswa Dogiyai, Expo Waena, Kota Jayapura, pada Jumat (30/5/2025).
Koordinator aksi, Melianus Tagi, menyatakan bahwa pihaknya sangat menyesalkan dan mengecam keras aksi penembakan brutal terhadap warga sipil oleh aparat gabungan TNI dan Polri yang terjadi pada Jumat, 23 Mei 2025, sekitar pukul 10.00 WIT di Kampung Kimupugi, Kabupaten Dogiyai.
“Kami melihat kejadian penembakan brutal di dogiyai sangat sangat tidak wajar, bahkan Kapolres dogiyai telah lakukan pembohongan publik, Maka kami agar pelaku diadili dan kapolres dogiyai dipecat, ” Tegasnya.
Melianus menegaskan bahwa mereka akan terus memperjuangkan keadilan bagi para korban dan mengawal proses hukum agar kasus ini tidak dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban dari pihak yang berwenang.
“Kami akan terus kawal masalah ini, katanya.
Mengutip pemberitaan media lokal Jelata News Papua, kata melinus penembakan bermula saat Pos Polisi Pasar Lama Mowanemani dilempari batu oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) dari seberang Kali Tuka. Aparat diduga membalas serangan tersebut dengan tembakan ke arah warga, yang mengakibatkan lima orang mengalami luka tembak, satu di antaranya dalam kondisi luka berat dan sedang menjalani perawatan.
Berikut adalah nama-nama korban yang terkena tembakan peluru tajam dalam insiden tersebut:
1. Marthen Tebai (12 tahun) – Tertembak di betis
2. Pios Waine (15 tahun) – Tertembak di dada
3. Nopentus Tebai (13 tahun) – Tertembak di telinga
4. Deserius Tebai (12 tahun) – Tertembak di betis
5. Feri Tibakoto (16 tahun) – Tertembak di perut
Atas kejadian tersebut, IPMADO menyatakan empat tuntutan utama sebagai berikut:
1. Kami mahasiswa dogiyai di Jayapura Mendesak Kapolda Papua untuk segera mengungkap dan mengadili pelaku penembakan terhadap lima warga sipil di Dogiyai pada 23 Mei 2025.
2. Kami mahasiswa dogiyai di Jayapura Menuntut pencopotan pelaku penembakan dari jabatannya di institusi keamanan.
3. Kami mahasiswa dogiyai Meminta Kapolda Papua segera mencopot Kapolres Dogiyai karena dinilai telah melakukan pembohongan publik terkait insiden tersebut.
4. Kami mahasiswa Mendorong Komnas HAM Perwakilan Papua untuk turun langsung dan melakukan investigasi independen apabila kepolisian tidak mampu menuntaskan kasus ini.
Penulis Hubertus Gobai