JAYAPURA, ANGGREKPAPUA – Mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) menggelar aksi demonstrasi damai menuntut penurunan biaya pendidikan di Gapura Uncen Atas, Perumnas 3 Waena, Kota Jayapura, Papua, pada Kamis (22/05/2025).
Aksi yang semula berlangsung damai itu berubah ricuh setelah bentrokan terjadi antara mahasiswa dan aparat keamanan.
Sekitar pukul 08.50 WIT, perwakilan mahasiswa sempat melakukan negosiasi dengan Plt. Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Uncen, Chris Jan Rumsano. Dalam pernyataannya, Rumsano menegaskan bahwa tidak ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan mengajak mahasiswa untuk berdiskusi lebih lanjut. Namun, massa tetap melanjutkan aksi, dan jumlah peserta bertambah setelah mahasiswa dari Fakultas Teknik dan FMIPA turut bergabung.
Kericuhan pecah sekitar pukul 10.20 WIT. Satu unit mobil Dalmas milik kepolisian dilaporkan terbakar. Sementara itu, terlihat dalam video yang diungggak Jurnalis senior Victor mambor sejumlah sepeda motor milik mahasiswa dirusak pada pukul 13: lebih WIT Motor yang diparkir di kabesma uncen diangkut menggunakan truk oleh aparat keamanan.
Dalam orasinya, para mahasiswa menyuarakan tuntutan agar pihak universitas segera menurunkan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan menolak kapitalisasi serta komersialisasi pendidikan.
“Kami menolak kenaikan UKT secara drastis, serta mendesak agar kuota jalur mandiri (JMSB) lebih memprioritaskan Orang Asli Papua (OAP),” ujar salah satu peserta aksi.
Mahasiswa menilai, sejak Universitas Cenderawasih berstatus sebagai Badan Layanan Umum (BLU), berbagai kebijakan yang diambil justru semakin membebani mereka, terutama dari kalangan OAP. Mereka berharap pihak universitas segera mengevaluasi dan memperbaiki sistem agar lebih berpihak kepada masyarakat asli Papua.
Aksi ini mencerminkan kegelisahan mahasiswa atas sistem pendidikan tinggi yang dinilai tidak lagi inklusif dan berkeadilan.
Bentrok tersebut mengakibatkan empat anggota kepolisian terluka parah dan dilarikan ke RS Bhayangkara. Sementara itu, belum ada keterangan resmi dari pihak mahasiswa terkait korban di pihak mereka.
