Jayapura, AnggrekPapua.com – Ikatan Mahasiswa Pelajar Pegunungan Bintang (IMPPETANG) se-Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Jayapura mendesak Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang untuk segera mencairkan dana hibah yang telah tertunda.
Dana hibah sebesar Rp150 juta per tahun yang dijanjikan kepada organisasi mahasiswa ini sudah disetujui, namun hingga saat ini belum juga cair meskipun proposal sudah diajukan pada November 2024.
Melianus Kakyarmabin, Ketua Panitia Musyawarah Organisasi Mahasiswa (Musorma) IMPPETANG Tahun 2025, menjelaskan bahwa organisasi IMPPETANG sudah terdaftar di Kesbangpol dan berhak menerima dana hibah tersebut. Namun, meskipun pihaknya sudah mengajukan proposal lebih dari empat bulan lalu, dana tersebut belum juga diterima.
“Kami mendengar bahwa dana tersebut sudah tersedia dan hanya menunggu tanda tangan dari Ibu Sekda untuk dicairkan. Tapi hingga kini, dana tersebut belum ada di tangan kami,” ujar Kakyarmabin.
Keterlambatan pencairan dana ini menghambat sejumlah kegiatan yang sudah direncanakan. Salah satunya adalah acara Natal bersama di Cabang Manokwari yang terpaksa dibatalkan karena kurangnya dukungan dari pemerintah daerah.
“Banyak agenda rutin yang harus dilaksanakan, namun tanpa dana, kegiatan tersebut tidak dapat berjalan. Kami sangat berharap agar pemerintah dapat segera memberikan dukungan yang kami butuhkan,” tambah Kakyarmabin.
Kakyarmabin juga menegaskan bahwa Musorma, yang awalnya dijadwalkan pada tahun 2024, kini harus ditunda hingga tahun 2025 karena masalah pendanaan.
“Seandainya pemerintah merespons kami dengan cepat, Musorma sudah bisa dilaksanakan pada tahun lalu. Namun, masa kepengurusan periode 2023/2024 sudah berakhir pada 22 Desember 2024, dan kami masih menunggu pencairan dana tersebut,” jelasnya.
Sebagai Ketua Panitia Musorma IMPPETANG, Kakyarmabin menuntut pemerintah daerah, khususnya Bupati Pegunungan Bintang, untuk segera memberikan kepastian terkait pencairan dana hibah.
“Kami sudah menunggu cukup lama, dan kami ingin agar pemerintah memberikan informasi yang jelas dan positif agar kegiatan kami dapat berjalan sesuai rencana,” tegasnya.
Pemerintah, menurut Kakyarmabin, sering berbicara tentang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, namun minim tindakan konkret.
“Kami berharap pemerintah dapat lebih serius memperhatikan mahasiswa dan organisasi mahasiswa. Dengan dukungan dana, kami bisa melaksanakan kegiatan yang akan berdampak pada pengembangan SDM di daerah kami,” pungkas Kakyarmabin.
Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Spey Yan Birdana, S.T., M.Si, perlu mengetahui bahwa mahasiswa Pegunungan Bintang yang berstudinya di Jayapura maupun se-Jawa Bali, dan di seluruh Indonesia, adalah satu kesatuan, yaitu mahasiswa asal Pegunungan Bintang. Oleh karena itu, tidak seharusnya ada perbedaan perlakuan terhadap mahasiswa hanya karena perbedaan daerah atau kota tempat studi mereka.
Selain itu, Kakyarmabin juga menyampaikan kepada KK Alumni IMPPETANG yang kini sudah berada di posisi legislatif maupun eksekutif, agar memperhatikan kembali jenjang pendidikan dan karir mereka, serta tanggung jawab mereka sebagai alumni IMPPETANG.
“Kami berharap para alumni tidak hanya berbicara besar, tetapi juga peduli dan memberikan kontribusi nyata terhadap organisasi ini. Kami juga ingin mereka memahami bahwa, sebagai alumni dan pimpinan, mereka memiliki tanggung jawab moral terhadap organisasi yang telah membentuk mereka,” tegasnya.
Kakyarmabin menambahkan, “Organisasi adalah mesin yang memanusiakan manusia, melahirkan individu yang berintelektual, sehat, cerdas, dan inovatif. Hal ini bisa tercapai jika pemerintah memperhatikan organisasi mahasiswa dengan serius.” Pungasknya. (*)
Pernyataan Sikap:
1. Kami mahasiswa akan menunggu konfirmasi dan informasi positif dari pemerintah untuk menyukseskan kegiatan kami di bulan ini.
2. Jika tidak, kami akan mengambil langkah lebih lanjut sesuai dengan cara dan gaya kami sebagai mahasiswa.
