Dari padang rumput hijau,
Suara gembala mengalun,
Tentang Bunda Maria suci,
Yang mengandung Tuhan Yesus.
Roh Kudus membimbing langkah,
Rahimnya tempat Ilahi,
Kandang hina jadi istana,
Bayi Yesus terbaring damai.
Palungan sederhana tempatnya,
Kain kafan membungkus tubuh,
Para domba menyaksikan,
Kelahiran Sang Juru Selamat.
Majus datang dari Barat,
Membawa emas, kemenyan, dan mur,
Sujud menyembah Raja mulia,
Di kandang hina yang sederhana.
Segala bangsa memuji Dia,
Anak Allah, Raja Damai,
Lahir di tanah Daud,
Kemuliaan-Nya tak ternilai.
Bunda setia pada kehendak Bapa,
Hidup tanpa noda dosa,
Menjadi Bait suci bagi Juru Selamat,
Jalan Kristus, kebenaran, hidup abadi.
Bunda Maria diangkat,
Ke surga abadi dan mulia,
Bersama Yesus Putra tunggal,
Dalam kemuliaan kekal.
Dari gembala dan Bunda, kita belajar,
Kesederhanaan dan kerendahan hati,
Kasih dan pengorbanan suci mereka,
Menjadi teladan bagi dunia.
Di padang rumput luas ini,
Suara gembala menggema,
Ajaran Bunda Maria masih aktual,
Menginspirasi hidup kita.
Kasih Ilahi tak terbatas,
Menyentuh hati setiap insan,
Yesus Kristus, Sang Juru Selamat,
Membawa harapan dan damai.
Mari kita renungkan,
Kisah kelahiran Yesus,
Sebagai inspirasi hidup,
Dalam perjalanan iman kita.