Karya Ernest Pugiye
Di ruang kelas, di balik meja,
Terukir wajah lelah,
Mengajar dengan penuh tekad,
Menyalakan api semangat.
Bukan sekadar profesi,
Bukan hanya tuntutan gaji,
Tapi tanggung jawab moral,
Yang menggerakkan hati.
Mereka melihat masa depan,
Tercermin di mata anak didik,
Mimpian yang ingin diraih,
Potensi yang ingin dikembang.
Guru, bukan sekadar pengajar,
Tapi pembimbing, sahabat sejati,
Menuntun langkah, membuka cakrawala,
Menjadi pelita di jalan hidup.
Tanggung jawab moral,
Menjadi pondasi kokoh,
Menuntun hati untuk berdedikasi,
Menjadi teladan, inspirasi.
Mereka tahu, anak didik,
Adalah aset bangsa,
Harapan masa depan,
Yang harus dijaga dan dirawat.
Di tengah tantangan zaman,
Di tengah arus informasi,
Guru tetap teguh berdiri,
Menjadi benteng moral, penuntun jalan.
Mereka tak hanya mengajarkan,
Pelajaran di buku teks,
Tapi nilai-nilai luhur,
Yang membentuk karakter.
Kejujuran, integritas,
Empati, dan kasih sayang,
Semua tertanam dalam jiwa,
Menjadi bekal untuk masa depan.
Tanggung jawab moral,
Menjadi pendorong utama,
Menjalani tugas mulia,
Menjadi guru sejati.
Mereka rela berkorban,
Waktu, tenaga, dan pikiran,
Demi masa depan anak didik,
Demi kemajuan bangsa.
Di balik senyum dan tawa,
Tersembunyi beban dan rindu,
Rindu akan masa depan anak didik,
Rindu akan Indonesia yang maju.
Guru, pahlawan tanpa tanda jasa,
Yang tak kenal lelah,
Menjalankan tanggung jawab moral,
Demi masa depan yang cerah.
Nabire Selasa 19 November 2024
Mantapp