Nabire, Anggrekpapua – Kisah Musa Boma dan kawan-kawan dari Mapia adalah bukti nyata semangat juang dan kepedulian terhadap tanah air. Mereka, yang tergabung dalam komunitas Peduli Lingkungan dan Manusia Papua, menunjukkan bahwa hidup sejati tidak hanya tentang materi, tetapi juga tentang menjaga alam, membangun persaudaraan, dan memperjuangkan keadilan.
Semangat juang mereka terpancar sejak tahun 2014, saat mereka bersama Pater Nikolaus Wakei Pr dan 20 teman lainnya membersihkan lokasi kebun sekolah milik Pater Wakei di Abepura Jayapura. Mereka melakukannya dengan tekad yang kuat untuk mempertahankan hidup sejati dan membiayai pendidikan adik-adik mereka. “Kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan adalah kunci masa depan,” ujar Musa Boma, ketua komunitas Peduli Lingkungan dan Manusia Papua.
Semangat harmoni, kepedulian, dan persaudaraan sejati dengan semua ciptaan Allah di tanah Papua menjadi nafas perjuangan mereka. Setelah menjadi Imam Projo dari Keuskupan Timika, Pater Wakei, bersama umat Allah yang dipercayakan, masih membuka kebun di sepanjang jalan Trans Papua, dari Nabire-Enarotali. Hal ini menunjukkan bahwa semangat mereka tidak hanya tercurah pada satu tempat, tetapi meluas untuk membangun kehidupan yang lebih baik bagi semua.
Sementara itu, Musa Boma dan 20 an teman lainnya sedang berjuang mempertahankan tanah adat Meeuwo dari ancaman para investor asing dan nasional. Mereka sadar bahwa tanah adat adalah warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan. Kelompok ini, yang biasa disebut oleh orang tua Mapia sebagai Generasi Pejuang Sejati, bertekad untuk melindungi tanah adat dari eksploitasi dan kerusakan.
Komunitas Peduli Lingkungan dan Manusia Papua yang diketuai oleh Musa Boma akan memfokuskan pada Penelitian, Diskusi Ilmiah, Konsultasi Publik melalui Saluran Layanan Pemerintah, Televisi dan Media Massa, serta Loka Karya dan Dialog Iman Ekologis. Mereka percaya bahwa dengan pendidikan dan kesadaran yang tinggi, masyarakat dapat bersama-sama menjaga alam dan membangun masa depan yang lebih baik.
Kisah Musa Boma dan kawan-kawan adalah contoh nyata warisan nilai-nilai kehidupan dari generasi tua di Mapia demi memelihara hidup sejati. Mereka menunjukkan bahwa semangat juang, kepedulian, dan persaudaraan sejati dapat menjadi kekuatan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.