Jayapura, Anggrekpapua – Dewan Gereja Papua (DGP) dan Pastor Pribumi Papua menggelarpertemuan di Aula St. Ignatius Gereja Katolik Paroki Kristus Terang Dunia Waena, Jayapura, pada pukul 11.00 WIT.
Pertemuan ini bertujuan untuk menyikapi situasi terkini di Tanah Papua, khususnya terkait dengan kehidupan umat Kristiani. Ketua DGP, Pdt. Beny Giyai, dalam sambutannya menyampaikan bahwa suka duka yang dialami umat Tuhan di Tanah Papua merupakan cerminan dari suka duka gereja dunia.
Ia menekankan bahwa gereja memiliki peran penting dalam membangun perdamaian dan keadilan di tengah berbagai tantangan yang dihadapi. “Gereja harus menjadi pelopor dalam membangun perdamaian dan keadilan.
Kita harus terus berjuang untuk hak-hak dasar manusia, termasuk hak untuk hidup, hak untuk beragama, dan hak untuk mendapatkan pendidikan,” ujar Pdt. Giyai.
Pater John Bunai, Pr, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, menambahkan bahwa gereja memiliki tanggung jawab moral untuk membantu masyarakat Papua dalam menghadapi berbagai permasalahan, seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan kekerasan.
Ia mengajak seluruh umat Kristiani untuk bersatu dan berjuang bersama untuk mewujudkan Papua yang damai, adil, dan sejahtera.
“Kita harus bersatu dalam doa dan tindakan nyata untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Kita harus menjadi garam dan terang bagi dunia, khususnya di Tanah Papua,” tegas Pater Bunai.
Pertemuan ini dihadiri oleh para pemimpin gereja, tokoh masyarakat, dan perwakilan dari berbagai organisasi kemasyarakatan. Peserta pertemuan membahas berbagai isu penting, seperti situasi keamanan di Papua, hak-hak masyarakat adat, dan peran gereja dalam membangun perdamaian.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah perlunya dialog dan komunikasi yang intensif antara pemerintah dan masyarakat Papua untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi. Peserta pertemuan juga menekankan pentingnya peran gereja dalam membangun jembatan dialog dan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan di Papua.
Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi gereja untuk semakin aktif dalam membangun perdamaian dan keadilan di Tanah Papua. Gereja diharapkan dapat menjadi wadah bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan berjuang bersama untuk mewujudkan Papua yang damai, adil, dan sejahtera. (*)
Penulis Novertina Iyai