Oleh ๐๐๐๐ค ๐๐๐จ๐๐๐๐ข ๐๐๐ข๐๐๐ก๐ ๐๐ผ๐ ๐๐ ๐๐๐ฅ๐ช๐
๐๐ง๐ค๐๐ง๐๐ข ๐๐ง๐๐ฃ๐จ๐ข๐๐ฃ๐๐ง๐๐จ๐, ๐๐๐๐ก๐๐ ๐ง๐๐ฃ๐๐๐ฃ๐ ๐๐๐ข๐ช๐จ๐ฃ๐๐๐๐ฃ ๐๐ง๐๐ฃ๐ ๐ผ๐จ๐ก๐ ๐๐๐ฅ๐ช๐, ๐จ๐๐๐๐ง๐ ๐๐๐ก๐ช๐จ ๐๐๐ฃ ๐จ๐๐จ๐ฉ๐๐ข๐๐ฉ๐๐จ.
๐. ๐๐๐๐ข๐ฃ๐๐ค๐๐ง ๐ฒ๐๐ง๐ ๐๐๐ฅ๐ข๐ซ๐ฎ, ๐ญ๐๐ง๐ฉ๐ ๐๐๐ซ๐ฉ๐ข๐ค๐ข๐ซ ๐๐๐ฆ๐ฉ๐๐ค ๐ฉ๐จ๐ฌ๐ข๐ญ๐ข๐.
Setelah Prabowo Subianto dilantik, sebagai Presiden Rebuplik Indonesia, pada 21Oktober 2024, di Jakarta, ia telah disampaikan kepada Kementerian Transmingrasi akan mengirim Transmingrasi di Indonesia Wilayah Timur, di Papua.
Rencana Presiden RI Prabowo Subianto yang akan mengirim Transmingrasi di Wilayah Indonesia Timur di Papua, menurut Presiden solusi penyelesaian masalah di Tanah Papua, yang selama ini menjadi isu standar Internasional ? Sehingga itu menjadi program prioritas ? Menurut saya tidak !
Rencana yang dimaksud adalah sebuah rancangan, yang dirancang oleh Presiden terhadap pemusnahan secara halus dan perlahan-lahan bagi Orang Asli Papua ras melanesia dan rambut keriting. Catatan penting yang lain adalah bagimana pemerintah ingin menguasai kekayaan Sumber Daya Alam di tanah Papua.
Bagimana seorang nomor satu, di Indonesia, tidak bijaksana melihat persoalan di tanah Papua ? Lalu ingin menciptakan masalah baru dengan arah kebijakan yang sangat tidak jelas dan tidak perpihak bagi Orang Asli Papua, malah Presiden menciptakan polimik agar orang asli Papua tidak tenang hidup di atas tanahnya sendiri.
Sebagai tokoh HAM di Papua, sangat menjesal terhadap sikap seorang Presiden Rebuplik Indonesia, yang mana telah memprogramkan program transmigrasi ke wilayah Indonesia Timur, khususnya di Papua, dengan tujuan menciptakan pemerataan kesejahteraan diberbagai daerah di Indonesia.
“Agar Papua betul-betul menjadi bagian utuh dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam konteks kesejahteraannya, dalam konteks persatuan nasionalnya, dan dalam konteks lebih besar,” kata Iftitah saat serah terima jabatan Menteri Transmigrasi di Kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di Jakarta Selatan, Senin, 21 Oktober 2024. Arahan Presiden Prabobo Subianto yang disampaikan oleh menteri Transmingrasi merupakan, rencana masa depan pemerintah terhadap pemusnahan Orang Asli Papua, di atas tanahnya sendiri.
Menurut saya Presiden RI dan Kabinet Merah Putih membuat masalah dan tantangan baru yang akan dihadapi oleh Orang Asli Papua, sebagai rumpun Melanesia, kemudian Orang Asli Papua tidak akan rasa bebas di tanahnya sendiri, dan hal ini ancaman serius bagi orang Kulit hitam dan Rambut Keriting yang hidup berabad-abad di atas tanah ini.
Pernyataan menteri Transmingrasi, yang mengatakan “Agar Papua betul-betul menjadi bagian utuh dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam konteks kesejahteraannya, dalam konteks persatuan nasionalnya, dan dalam konteks lebih besar,” menurut Theo Hesegem Pembela HAM, dan sebagai Direktur Yayayasan Keadilan Dan Keutuhan Manusia Papua, adalah pernyataan yang sangat keliru dan tidak mendasar, karena Orang Papua sudah sekian tahun sudah lama menjadi bagian dari Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia, hanya pemerintah tidak pernah membangun dengan hati yang sesungguhnya di Papua bahwa Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu saya singung bahwa pernyataan menteri Transmingrasi adalah pernyataan yang keliru, dan tidak mendasar, persoalannya Pemerintah Indonesia tidak mampu membagun manusia Papua dari segalah bidang dari abad ke Abad.
Pemerintah Jakarta mulai pasang telinga dan buka mata dan membuat segalah program Prioritas di tanah Papua, setelah Orang Asli Papua berteriak keinginannya untuk menentukan nasip sendiri alias Papua merdeka, Pemerintah khawatir rasa kehilangan pulau Papua, yang memiliki sumber daya alam itu. sehingga Pemerintah meluncurkan banyak program yang di Tanah Papua. Untuk memadamkan isu penentuan nasip sendiri.
Saya sadar bahwa program Transmingrasi adalah, Prongram prioritas Pemerintah Indonesia, yang selama ini, mungkin di rancan dan terselubung didalam program Pemakaran Provinsi dan Kabupaten setanah Papua. Orang Asli Papua tidak pernah menyadari dan menganalisa, dengan bijak, dibalik dari pemekaran – pemekaran di tanah Papua. Justru Orang Asli Papua mengikuti arus dengan kebijakan orang Jakarta dan kemudian saat ini,mencanagkan program transmingrasi di Papua.
๐. ๐๐ซ๐๐ฌ๐ข๐๐๐ง ๐๐, ๐ญ๐ข๐๐๐ค ๐ฆ๐๐ฆ๐ฉ๐๐ซ๐ญ๐ข๐ฆ๐๐๐ง๐ ๐ค๐๐ง, ๐ฉ๐๐ฅ๐๐ง๐ ๐ ๐๐ซ๐๐ง ๐๐๐ ๐๐ข ๐๐๐ฉ๐ฎ๐, ๐๐๐๐ฅ๐๐ก ๐ข๐ฌ๐ฎ ๐๐ง๐ญ๐๐ซ๐ง๐๐๐ข๐จ๐ง๐๐ฅ
Saya belum paham dan mengerti dengan arah kebijakan, Presiden Rebuplik Indonesia Prabowo Subianto kira-kira beliau selama ini, berada di mana ? Lalu membuat masalah dengan rencana mengirim Transmingrasi. Sedangkan Presiden mengetahui bahwa masalah pelanggaran Ham di Papua adalah masalah serius dan menjadi komsumsi isu Internasional, yang mana Pemerintah Indonesia selalu mendapat sorotan tajam, setiap pertemuan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Namun Presiden menganggap biasa-biasa saja, seharusnya pemerintah rasa malu kalau di tegur dalam pertemuan yang terhormat. Seharusnya Presiden mencari solusi penyelesaian masalah HAM di Papua, yang menjadi sorotan masyarakat Internasional, bukan mengirim transmingrasi.
Pelanggaran HAM di Papua, menjadi perhatian serius yang harus diperhatikan Presiden dan Wakil Presiden Rebuplik Indonesia, malah dianggap biasa-biasa, lalu tambah masalah di tanah Papua.
Menurut saya Presiden dan Wakil Presiden Rebuplik Indonesia ketahui bahwa di tanah Papua, sedang terjadi ancaman krisis Kemanusiaan yang menimbah dan sulit di atasi, seperti pembunuhan, penyiksaan, penangkapan di luar hukum, Penahanan sewenang-wenang, yang dilakukan oleh TNI/POLRI terhadap Orang Asli Papua, yang di duga terjadi pelanggaran Ham.
Pembunuhan dan pembantaian yang dilakukan oleh TPNPB ( Tentara Nasional Papua Barat) terhadap Warga Non Papua,
yang di duga sebagai mata-mata atau intelijen Indobeaia di tanah Papua, dan kemudian terjadi pelanggaran Hukum.
Pertanyaan saya apakah perlakuan-perlakuan seperti ini, dibiarkan begitu saja, tanpa mencari solusi dan penyelesaian persoalan krisis kemanusiaan ini, saya berharap Presiden tidak lupah bahwa konflik kekerasan bersenjata di tanah Papua terus terjadi setiap saat anggota TNI/POLRI juga yang jadi korban dimoncong senjatanya (TPNPB) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat. Apakah kondisi ini di biarkan dipertahankan begitu saja, tanpa tanpa penyelesaian ?
๐. ๐๐ซ๐๐ฌ๐ข๐๐๐ง ๐๐, ๐ฆ๐๐ฆ๐๐ฎ๐๐ญ ๐๐ซ๐จ๐ ๐ซ๐๐ฆ ๐ญ๐๐ง๐ฉ๐ ๐ฆ๐๐ฆ๐ฉ๐๐ซ๐ญ๐ข๐ฆ๐๐๐ง๐ ๐ค๐๐ง ๐ค๐จ๐๐ฅ๐ข๐ค ๐๐๐ซ๐ฌ๐๐ง๐ฃ๐๐ญ๐ ๐๐ข ๐๐๐ง๐๐ก ๐๐๐ฉ๐ฎ๐
Menurut tokoh Pembela Ham terkemuka Pegunungan Tengah Papua, Theo Hesegem optimis terhadap kebijakan Presiden dan Wakil Presiden Rebuplik Indonesia, yang mana tidak pernah mempertimbangkan kondisi di tanahp Papua, lalu membuat program Transmingrasi mengirim ( Masyarakat Non Papua ) Indonesia Timur di Papua.
Pertanyaan saya sangat sederhana apakah Presiden dan Wakil Presiden Rebuplik Indonesia menjamin keamanan hak hidup mereka dari daerah konflik ? Ketika mereka didatangkan dari Jawa ? Saya yakin presiden akan mengatakan saya jamin keamanan mereka ? Karena Presiden akan mengerahkan dengan kekuatan pengiriman milierisasi di Tanah Papua dengan jumlah yang sangat besar.
Sedangkan saya ketahui bahwa, selama ini, masyarakat Warga Non Papua, sebagai pengusaha, abang oyek,Guru, petugas kesehatan banyak yang di bunuh dan ditembak oleh TPNPB Tentara Pembebasan Naaional Papua Barat. Sekalipun pemerintah mengirim ribuan pasukan Non Organik di Tanah Papua.
Sebagai pembela HAM saya berharap ini, menjadi pertimbagan serius yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden Rebuplik Indonesia.
Saya berharap Presiden dan Wakil Presiden Rebuplik Indonesia, membuat program yang logis dan masuk akal, serta program yang berpihak bagi masyarakat orang Asli Papua, ini artinya tanya dulu masyarakat adat di Tanah Papua, apakah Prongram transmingrasi di Papua cocok atau tidak ? Jangan asal membuat program yang sebenarnya tidak menguntungkan bagi orang Asli Papua.
๐. ๐๐ซ๐๐ง๐ฌ๐ฆ๐ข๐ง๐ ๐ซ๐๐ฌ๐ข ๐๐ฎ๐ค๐๐ง ๐๐๐๐ฎ๐ญ๐ฎ๐ก๐๐ง ๐๐ซ๐๐ง๐ ๐๐ฌ๐ฅ๐ข ๐๐๐ฉ๐ฎ๐
Rencana Pemerintah Indonesia Mendatangkan transmingrasi di wilayah Indonesia Timur di Papua, bukan menjadi
kebutuhan utama, bagi Orang Aasli Papua,
Orang Papua membutuhkan nilai-nilai keadilan, kejujuran, dan mau supaya selesaikan penyelesaian dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia, melalui dialog yang bermartabat dan berwibawah, yang fasilitasi oleh Pihak ketiga yang Netral. Rencana mengirim transmingrasi bukan kebutuhan Orang Asli Papua
Selama.ini Pemerintah Jakarta, sangat sibuk, membahas masalah yang sebenarnya tidak berpihak, menyentuh dan menguntungkan Orang Asli Papua. Mereka memaksakan kehendak, supaya orang Papua menerima apa yang diinginkan orang Jakarta.
๐. ๐๐๐ญ๐๐ญ๐๐ง ๐ค๐ซ๐ข๐ญ๐ข๐ฌ ๐๐๐ซ๐ข ๐๐จ๐ค๐จ๐ก ๐๐๐ฉ๐ฎ๐, ๐ญ๐๐ง๐ญ๐๐ง๐ ๐๐ซ๐๐ง๐ฌ๐ฆ๐ข๐ง๐ ๐ซ๐๐ฌ๐ข
Berikut ini,saya menambah catatan kritis, yang di tulia oleh, Tokoh Agama di tanah Papua, Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman) tentang rencana Pemerintah mengirim transmingrasi, di Indonesia Timur di Papua Barat,catatannya sebagai berikut.
“Program Transmigrasi dan Pemekaran Provinsi-Provinsi Boneka Indonesia (DOB) itu sama kejam dan brutalnya dengan operasi militer di Papua Barat. Karena program transmigrasi dan DOB Boneka Indonesia adalah peminggiran, pembunuhan dan pemusnahan etnis bangsa Papua Barat dalam senyap atas nama pemerataan penduduk dan pembangunan nasional. Program transmigrasi dan DOB Boneka itu juga identik dengan perampokan dan pencurian tanah Penduduk Orang Asli Papua Barat.” (Dari Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman) Ita Wakhu Purom, 29 Oktober 2024.
Penulis adalah ย ๐๐๐๐ค ๐๐๐จ๐๐๐๐ข ๐๐๐ข๐๐๐ก๐ ๐๐ผ๐ ๐๐ ๐๐๐ฅ๐ช๐,๐ฟ๐๐ง๐๐ ๐ฉ๐ช๐ง ๐๐๐ฎ๐๐จ๐๐ฃ ๐๐๐๐๐๐ก๐๐ฃ ๐๐๐ฃ ๐๐๐ช๐ฉ๐ช๐๐๐ฃ ๐๐๐ฃ๐ช๐จ๐๐ ๐๐๐ฅ๐ช๐, ๐๐๐ฉ๐ช๐ ๐๐ค๐ง๐ช๐ข ๐๐๐ข๐๐๐ง๐๐ฃ๐ฉ๐๐จ๐๐ฃ ๐๐๐ง๐๐ฌ ๐๐๐ฃ ๐๐๐ฅ๐ฏ๐ ๐๐ง๐ค๐ซ๐๐ฃ๐จ๐ ๐๐๐ฅ๐ช๐
๐๐๐๐ช๐ฃ๐ช๐ฃ๐๐๐ฃ