24.3 C
Special Region of Papua
Minggu, Desember 22, 2024

Kasus Teror Bom Di kantor Redaksi Jubi Memberi Perhatian Khusus Mabes Polri

BACA JUGA

JAYAPURA, ANGGREKPAPUA- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas Ham) Perwakilan papua menyebut Kasus teror bom terhadap kantor Redaksi Media jubi papua mendapatkan perhatian dari Markas besar (Mabes) Polisi Republik Indonesia (Polri).

“Saya telah mendapatkan atensi dari mabes polri, mabes polri akan memberikan perhatian khusus kalau polda papua tidak mengungkapnya,” Kata Fritz Ramandey di taman Imbi Kota Jayapura saat menghadiri aksi Sejumlah Wartawan pada Rabu (23/10/2024).

 

Komisi hak asasi manusia Komnas Ham Perwakilan papua saat memberikan ketarangan usai menghadiri Aksi demo yang digelar Wartawan papua di Taman Imbi kota Jayapura pada Rabu (23/10/2024) Foto Novertina Iyai Anggrekpapua

Lebih lanjutnya ia mengatakan kasus ini berdimensi internasional, Maka polda harus serius tangani ini.

“Kasus kasus ini sudah berdimensi internasional, kami juga mendapat konfirmasi dan minta kesediaan bagi Mabes polri untuk mengungkap kasus ini, setelah pernyataan saya tentang adanya kasus ini,Katanya.

Lebih lanjutnya ramandey mengatakan jika polda papua tak mampu ungkap kasus ini maka ia menilai mencederai polda papua.

“Kasus ini berpotensi dan sudah meluas, Jika Polisi tak mampu ungkap pelaku maka mencederai polda papua.

“Kasus ini sudah meluas, pelaku sudah terlihat jelas di CCTV, jadi jika Polda papua tak mampu ungkap maka kami menilai mencederai eksistensi polda papua” Katanya.

Kasus memenuhi usut gerakan radikalisme kejahatan terorisme, kejahatan terorisme Untuk itu pihaknya mendukung penuh polda ungkap kasus ini.

“Kasus memenuhi usut gerakan radikalisme kejahatan terorisme, kejahatan terorisme untuk mengancam hak atas dasar aman bagi manusia.Untuk itu kami mendukung kapolda untuk mengungkap jangan sampai kasus ini diambil alih oleh mabes polri jadi mari kita dukung, saya komnas HAM mendukung polda papua untuk mengungkapnya,” Ujarnya.

Ia minta agar siapun pelakunya harus ditangkap dan diadili, jika tidak ini akan merusak nama bangsa.

“kalau kita tepat melihat cctv maka dari gestur dari para pelaku gestur mereka saya memberi sinyal bahwa satunya itu orang sipil dan satunya orang berseragam preman. Nah karena itu soal kalau dia berhubungan dengan pemberitaan berarti ini cara yang salah, ini kalau polda tidak mengungkapkan akan rusak nama bangsa ini,” Ungkapnya.

Akhinya ia mengatakan media adalah mata telinga dan hidung bagi rakyat untuk itu media harus di hormati dan dihargai jika media terancam maka publik juga akan terancam.

“Ekspresi masyarakat itu hanya media, media itu dewan perwakilan publik Media bekerja mewakili kepentingan publik, media terancam maka kepentingan publik juga akan terancam kalau pelakunya adalah unsur aparat entah dia polisis,TNI mari kita menjaga bangsa ini karena itu pelakunya harus ditarik untuk diperiksa,”Pungkasnya.

Penulis Novertina Iyai

- Advertisement -spot_img

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI

- Advertisement -spot_img
TRANSLATE »