24.9 C
Special Region of Papua
Senin, Desember 23, 2024

Intelektual, Jembatan Menuju Pemilu Damai di Papua: Sebuah Refleksi dari Staf Institut RISED

BACA JUGA

Anggrekpapua- Nabire, Papua – Pemilihan umum di Papua, khususnya di Kabupaten Puncak, selalu dibayangi oleh potensi konflik. Hal ini mendorong pentingnya peran intelektual dalam mewujudkan pemilu yang damai dan aman. Staf Institut RISED, dalam esai refleksifnya yang diterbitkan pada 10 November 2024, mengungkapkan bahwa intelektual memiliki peran strategis dalam membangun literasi politik, menganalisis isu publik, menjaga integritas pemilu, membangun konsensus, dan menyuarakan aspirasi masyarakat.

“Intelektual memiliki tanggung jawab moral untuk membangun literasi politik yang sehat,” ujar Staf Institut RISED, Krismas Bagau, saat ditemui di Kafe Aiman Nabire, Minggu (17/11/2024). Krismas menjelaskan bahwa intelektual harus mampu menjelaskan mekanisme pemilu, pentingnya partisipasi, dan dampak dari pilihan politik praktis kepada masyarakat. Selain itu, mereka juga harus mampu menganalisis isu-isu krusial yang muncul dalam kampanye, seperti program kerja calon dan debat kandidat, dengan objektif dan mendalam.

Krismas menekankan pentingnya menjaga integritas pemilu. “Intelektual dapat menjadi pengawas independen terhadap proses pemilu, mengidentifikasi potensi pelanggaran dan kecurangan, serta mendorong penegakan hukum terhadap pelanggaran yang terjadi,” jelasnya. Mereka juga harus berperan sebagai jembatan antara kelompok-kelompok yang berbeda pendapat, memfasilitasi dialog, mencari titik temu, dan membangun konsensus untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi pelaksanaan pemilu.

Namun, Krismas mengakui bahwa kaum intelektual menghadapi tantangan dalam menjalankan peran mereka. Polarisasi politik yang semakin tajam, penyebaran hoaks dan disinformasi, serta tekanan dan intimidasi terhadap intelektual yang kritis terhadap kekuasaan politik menjadi kendala yang harus diatasi. “Meskipun demikian, kami tetap optimis bahwa intelektual dapat memainkan peran penting dalam mewujudkan pemilu damai dan aman di Papua,” tegas Krismas

Dalam esai refleksifnya, Staf Institut RISED menawarkan solusi untuk mencegah konflik dalam pemilu. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi antara petugas pemilu dan berbagai elemen masyarakat, termasuk forum-forum intelektual. Pembangunan literasi politik yang sehat, pemetaan kawasan yang berpotensi konflik, dan penyebaran informasi yang akurat dan valid juga menjadi kunci untuk mewujudkan pemilu damai dan aman.

“Esai ini merupakan refleksi penting tentang peran intelektual dalam pemilu di Papua,” ujar Krismas. “Kami ingin menekankan pentingnya peran intelektual dalam membangun demokrasi yang sehat dan berkelanjutan. Semoga esai ini dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk bersama-sama membangun pemilu yang damai dan aman di Papua.”

Esai Staf Institut RISED ini menjadi bahan diskusi yang menarik di kalangan wartawan dan pengamat politik di Papua. Harapannya, esai ini dapat menjadi pemantik bagi semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan pemilu yang damai dan aman di Papua, serta membangun demokrasi yang lebih baik.

Penulis Ernest Pugiye

- Advertisement -spot_img

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI

- Advertisement -spot_img
TRANSLATE ยป