23.6 C
Special Region of Papua
Minggu, Desember 22, 2024

Luka Di Meerauke

BACA JUGA

Puisi– Di tanah suci, di bawah langit kelam,
Berdiri uskup, kitab di tangan,
Bukan kasih yang ia bawa,
Melainkan cakar tajam, negara tua.

Mereka berburu, menjarah bumi,
Mengais harta di belantara,
Hutan menangis, sungai merintih,
Menyaksikan bumi terkikis habis.

Apa arti iman di bibir pendusta,
Jika hanya nafsu yang ia sembah?
Apa arti surga di bibirnya,
Jika neraka ia ciptakan di sini, di tanah kita?

O, Merauke, luka menganga,
Betapa panjang derita yang kau tanggung,
Dijarah, direnggut, disisakan bara,
Di altar yang berlumur janji palsu.

Bangkitlah, wahai hutan dan sungai,
Bangkitlah, wahai rakyat yang setia,
Tanah ini bukan untuk dijarah,
Melainkan untuk kita jaga bersama.

Ketika uskup datang lagi dengan senyum palsunya,
Ingatlah, tanah ini bukan miliknya,
Ini rumah kita, leluhur kita,
Tempat kita berdiri teguh bersama.

- Advertisement -spot_img

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI

- Advertisement -spot_img
TRANSLATE ยป